'Abis Digebukin Otaknya Geser' Abu Janda Sebut Ade Armando Sama Saja Serukan Politik Identitas ke Anies

Sabtu, 05 November 2022 | 12:33 WIB
'Abis Digebukin Otaknya Geser' Abu Janda Sebut Ade Armando Sama Saja Serukan Politik Identitas ke Anies
Unggahan Abu Janda (Kolase/instagram.com/permadiaktivis2/)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan pegiat media sosial sekaligus akademisi Ade Armando belakangan bikin heboh piblik.

Pasalnya Ade menyebutkan bahwa Anies Baswedan bakal menang kalau suara umat Kristen terpecah belah. Ungkapan itu mengundang berbagai respons dan kritik bahkan dari orang yang biasanya satu pemikiran dengannya, yakni Permadi Arya atau Abu Janda.

Soal pernyataan Ade Armando, Abu Janda menyebut bahwa dosen Universitas Indonesia itu sama saja melakukan politik identitas.

"Maaf, sejak digebukin kayaknya ada yang geser dikit di kepala bang Ade Armando, agak-agak eror dia," ujar Abu Janda melalui video yang diunggah di aku Instagramnya @permadiaryaaktivis2.

"Nyarain umat Kristen suapa tidak pilih Anies, lalu apa bedanya sama nyaranin umat Islam supaya tidak pilih Ahok? Ya itu sama saja politik identitas," imbuhnya.

Unggahan Abu Janda (instagram.com/permadiaktivis2/)
Unggahan Abu Janda (instagram.com/permadiaktivis2/)

Abu Janda menyebutkan bahwa tak perlu takut Anis Baswedan akan memang nyapres 2024 mendatang.

"Lagian ketakutan banget sih Anies bakal menang? umat Kristen cerdas-cerdas, mereka pasti tahu yang harus mereka pilih, enggak usah ketakutan gitu, Ganjar enggak bakal kalah lah," tambahnya lagi.

Daripada membahas soal Anies, Abu Janda menyebutkan lebih baik Ade Armando fokus dengan prestasi Ganjar dan tak perlu membawa-bawa politik identitas.

Pernyataan Ade Armando Bisa Bahayakan Ganjar

Baca Juga: Elektabilitas Anies Baswedan Meningkat Usai Kunjungan ke Medan? Ini Kata Pengamat Politik

Pernyataan Ade Armando soal suara Anies bukannya menurunkan elektabilitas Anies, namun bisa berbelok ke Ganjar Pranowo. Hal ini dinyakan oleh pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI