Suara.com - Pelantikan Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid alis Gus Dur meninggalkan kesan pada keluarganya, salah satunya sang putri Inayah Wahid.
Pelantikan yang dilaksanakan pada 20 Oktober 1999 menggantikan Presiden BJ Habibie itu meninggalkan kesan tak biasa bagi Inaya.
"Kita duduk dengan Bu Ainun Habibie, anak-anaknya Bapak duduk dengan Bu Ainun di pelantikan Gus Dur," kata Inayah dalam perbincangan di Kanal YouTube Total Politik.
Menurut Inayah, dia sama sekali tidak senang saat sang ayah dilantik jadi presiden. Dia khawatir ayahnya akan digulingkan seperti Soeharto.
Baca Juga: Sepak Terjang Yenny Wahid, Putri Gus Dur yang Dideklarasikan PSI Jadi Cawapres 2024
"Gue sebagai anak sekolah mikir kalau presiden sekuat Seoharto aja bisa dijatuhkan apa jaminannya mereka enggak lakukan ke bokap gua, akhirny gue enggak happy malam itu datang ke pelantikan enggak happy," imbuhnya.
Lebih lanjut, saat pelantikan dia bersama ketiga saudaranya dipeluk oleh istri B.J Habibie, yakni Ainun Habibie.
"Waktu itu Bu Aninun meluk kita meluk anak-anak bapak. Terus ngmong gini, kalian yang kuat. Dari semua yang ngomoong selamat ini cuma Bu Ainun yang meluk kita bilang kalian yang kuat ya," ujar Inayah.
"Nanti mulai hari ini jalan kalian enggak gampang [kata Ainun], dia meluk kami berempat [bilang] ini saatnya kalian berempat harus berpegangan karena jalannya enggak gampang ini bukan sesuatu yang gampang sama sekali," imbuhnya.
Inaya sendiri sempat dibuat merinding dengan pernyataan Ainun Habibie tersebut. Sejak saat itu dia juga mengaku belajar bahwa jadi keluarga presiden itu bukan hal yang beruntung.
"Enggak beruntung sama sekali, salah banget," tutupnya.