Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke dalam negeri pada minggu pertama bulan November. Data transaksi 31 Oktober-3 november 2022, modal asing di pasar keuangan domestik beli bersih sebesar Rp900 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, aliran modal asing itu, terdiri dari beli bersih di pasar SBN sebesar Rp80 miliar dan beli bersih di pasar saham sebesar Rp820 miliar.
"Berdasarkan data setelmen hingga 8 September, jual neto Rp176,33 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp78,86 triliun di pasar saham," kata Erwin dalam keterangan di Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Erwin menuturkan, masuknya aliran modal asing pada periode tersebut justru membuat kinerja rupiah melemah. Tercatat, rupiah pada pembukaan Jumat pagi berada di level Rp15.740 melemah dibandingkan penutupan Kamis kemarin di level Rp15.695.
Baca Juga: Redmi Note 12 Segera Hadir di Indonesia, Intip Spesifikasi dan Harganya
"Sedangkan, tingkat imbal hasil atau yield SBN 10 tahun di level 7,46%," ujarnya.
Di sisi lain, Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu I November 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu pertama November 2022 diperkirakan inflasi sebesar 0,08% (mtm).
Adapun, komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu telur ayam sebesar 0,02% (mtm), daging ayam ras, beras, minyak goreng, tahu mentah, tomat, tempe, jeruk, dan sawi hijau masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu pertama November yaitu cabai merah sebesar -0,07% (mtm), cabai rawit sebesar -0,03% (mtm), dan bawang putih sebesar -0,01% (mtm).