Suara.com - Politisi PDIP, Gilbert Simanjuntak mempertanyakan rencana Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem Gilbert Simanjuntak yang ingin menjual rekam jejak ketika jadi Gubernur Jakarta saat melakukan safari politik jelang Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya tak ada keberhasilan yang dipamerkan oleh Anies.
Menurut Gilbert, Anies hanya sekadar menyampaikan narasi semata. Sebab, tak ada bukti konkret soal keberhasilan Anies sendiri saat menduduki kursi DKI 1.
"Apa yang disampaikan Bung Anies kan cuma narasi. Tidak ada angka disebutkan, dan apanya yang berhasil?" ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Jumat (4/11/2022).
Seharusnya, Anies disebutnya memamerkan karya orisinilnya saat menjadi Gubernur. Misalnya, seperti pembangunan Tugu Sepeda, ajang balap mobil listrik Formula E, hingga Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI)
Baca Juga: Dukungan Kuat dari Milenial Buat Elektabilitas Prabowo Kalahkan Ganjar dan Anies di Survei LSN
Namun, tiga karya yang disebutkan Anies itu menuai polemik. Tugu sepeda tak jadi dibangun meski kerangkanya sudah dibuat, Formula E diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Halte Bundaran HI dianggap menghalangi pemandangan ke Patung Selamat Datang.
"Kenapa bukan tugu sepeda dan formula E saja yang diklaim keberhasilannya? Itu orisinil karyanya? Termasuk halte di Bundaran HI," ucapnya.
Kendati demkian, Gilbert menilai safari politik memamerkan rekam jejak adalah hak politik Anies. Ia pun meyakini menuju Pilpres nanti masyarakat akan bisa memberikan penilaian.
"Itu haknya Bung Anies untuk maju, hak masyarakat untuk memilih siapa menurut mereka yang pas. Apa yang dilakukan Bung Anies akan dibuka ke publik lagi mendekati Pilpres Februari 2024. Semua makin terkuak nanti."
Anies Baswedan menyatakan akan menjual rekam jejaknya selama menjadi Gubernur DKI Jakarta kepada masyarakat Indonesia. Ia merasa sudah menorehkan banyak prestasi saat menduduki kursi DKI 1 itu.
Baca Juga: Disebut BuzzeRp Peliharaan Penguasa, Demokrat: Ucapan Ade Armando Sangat Berbahaya Sekali!
Menurut Anies, jika hanya menjual visi dan misi maka masyarakat belum tentu percaya. Pasalnya, visi dan misi baru bicara soal masa depan dan belum dikerjakan.
Hal ini ia sampaikan saat meresmikan relawan IndonesiAnies di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
"Mari kita tawarkan kepada rakyat Indonesia bukan sekedar visi, bukan sekedar karena misi. Karena visi dan misi bisa dikarang. Visi dan misi bisa dibuatkan orang. Tapi yang kita tawarkan adalah rekam jejak karya yang senyatanya sudah dilakukan," ujar Anies di lokasi.
Anies mengatakan, rekam jejak beda dengan visi dan misi karena bisa diuji dan dilihat langsung oleh masyarakat. Sementara sebaliknya, visi dan misi tidak memiliki bukti dan jaminan apapun pelaksanaannya.
"Masa depan belum terjadi yang menulis tak perlu bawa bukti, yang menantang tak bisa punya bukti pula. Tapi rekam jejak, rekam jejak bisa dilihat, rekam jejak bisa dinilai," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Anies memamerkan sejumlah prestasi yang ia klaim selama menjadi Gubernur. Mulai dari mengurus Kepulauan Seribu hingga membuat kebijakan integrasi transportasi.
"Relawan kita semua IndonesiAnies, kita tawarkan pada rakyat Indonesia apa yang sudah dikerjakan di Jakarta sebagai bahan untuk kita tawarkan kepada Indonesia."