Mengapa Korban Tewas di Tragedi Halloween Itaewon Mayoritas Wanita?

Jum'at, 04 November 2022 | 15:50 WIB
Mengapa Korban Tewas di Tragedi Halloween Itaewon Mayoritas Wanita?
Mengapa Korban Tewas Di Tragedi Halloween Itaewon Mayoritas Wanita [Foto AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tragedi Halloween Itaewon menyisakan duka bagi keluarga ratusan korban yang meninggal dunia. Korban yang meninggal dunia tersebut berjumlah sekitar 154 orang.

Berkaitan dengan hal tersebut, muncul pertanyaan mengapa korban tewas di Tragedi Halloween Itaewon mayoritas wanita. Untuk memahami lebih lanjut, berikut penjelasannya.

Menyadur dari Korea Herald, hampir dua pertiga pengunjung yang tewas adalah perempuan. Total perempuan yang tewas pada peristiwa tersebut adalah 98 orang. Sementara korban pria berjumlah 56 orang.

Jumlah yang banyak dari korban perempuan itu pun memunculkan pertanyaan mengapa kecelakaan seperti itu justru lebih fatal bagi wanita daripada pria. Ahli medis menyatakan, faktor utamanya adalah tubuh wanita lebih kecil dan kekuatan fisik yang lebih rentan cedera ketika ada kerumunan.

Wanita membutuhkan pernafasan dan otot diafragma wanita cenderung lebih lemah daripada pria. Park Jae-Sung selaku profesor pencegahan kebakaran dan bencana di Universitas Soongsil Cyber menyatakan kekuatan melawan tekanan perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Ia melihat faktor tersebutlah yang mempengaruhinya.

Berdasarkan National Health Institute Service, pria Korea memiliki tinggi rata-rata sekitar 170,6 cm dengan berat 72 Kg. Rata-rata wanita Korea adalah 157.1 cm dengan berat 57.8 Kg.

Kim Won-Young selaku profesor pengobatan darurat di Asan Medical Center menyampaikan memang secara naluriah cara orang untuk membantu diri mereka bernafas di tengah keramaian adalah dengan menyilangkan lengan mereka di daerah dada.

Selain itu, Profesor Ilmu Kerumunan G. Keith Still dari University of Suffollk Inggris Selatan menyampaikan bahwa wanita memang memiliki kerangka yang lebih kecil daripada pria. Para saksi mata melihat beberapa pria berhasil melarikan diri ke toko terdekat, tetapi wanita tidak.

Hong Ki-jeong yang merupakan seorang profesor pengobatan darurat di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul mengatakan sebagian besar kematian disebabkan oleh serangan jantung karena asfiksia.

Baca Juga: Telat Ikut Pesta Halloween, Potret Rayyanza Pakai Kostum Labu Ekspresinya Super Gemes

Secara sederhana, itu adalah kondisi orang mati lemas dan mereka tidak bisa bernafas. Petugas penyelamat setempat pun mengetahui sebagain besar korban tidak responsif terhadap CPR mati lemas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI