Cerita Lawas Saat Megawati Sepakat Jadi Wapres Gus Dur di Atas Kertas Timah Rokok, Bukan Diusung PDIP Tapi PKB

Jum'at, 04 November 2022 | 13:50 WIB
Cerita Lawas Saat Megawati Sepakat Jadi Wapres Gus Dur di Atas Kertas Timah Rokok, Bukan Diusung PDIP Tapi PKB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah malampaui jalan panjang di dunia politik.

Salah satu sepak terjang besarnya adalah saat putri dari Soekarno itu menjadi Wakil Presiden untuk mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pemilu 1999.

Meski Megawati sebagai punggawa PDIP namun kala itu dia malah dicalonkan oleh PKB, partai yang dinaungi oleh Gus Dur.

Kisah unik pengangkatan Megawati ini diceritakan kembali oleh politikus senior, Zulfan Lindan.

Baca Juga: Gerindra-PKB: Ada Potensi Besar, Tambah Partai di Koalisi Bukan Hal Mustahil

Mulanya, Zulfan Lindan menyebutkan bawa Megawati sempat didatangi Amien Rais untuk menawrkan jabatan yang diinginkan.

Potret Megawati Soekarnoputri (Instagram/presidenmegawati)
Potret Megawati Soekarnoputri (Instagram/presidenmegawati)

"Ada peretemuan Amin Rais dan Mega di Hotel Intercon sekarang, di pertemuan di situ ada ruang tamunya, saya, Amien Rais, Mbak Mega ada satu lagi orang PAN Sayuti Astiri dia mendampingi Amien rais saya mendampingi Bu Mega," kata Zulfan Lindan dalam perbincangan di Total Politik.

Pertemuaan itu berujung saling diam selama 20 menit tanpa ada pembicaraan dari Megawati mau pun Amien Rais.

"Akhirnya Bang Amien ngomong sama Mbak Mega, dibilang Mbak Mega mau jadi apalagi? presiden Gus Dur, Ketua DPR Akbar, Ketua MPR saya, sisanya wakil presiden, Mbak Mega makin diam diomong begitu," tambahnya.

Megawati tak menjawab dan pertemuan tersebut belum menghasilkan apa pun.

Baca Juga: Kocak! Momen Fidel Castro Dikira Pria Biasa Berseragam Hansip, Dihalangi Paspampres Buat Ketemu Gus Dur

"Usai pulang, saya diskuski sama Eros dan Saifula Yusuf, ini bagaimana wakil presiden karena Mbak Mega enggak mau jadi wapres," kata Zulfan.

Menurut Zulfan Lindan Megawati mulanya tak mau jadi wapres jika yang mengusulkan adalah PDIP.

"Waktu itu ketua umum PKB Matori Abdul Djalil kita temui ngobrol, Matori bilang biar PKB yang mencalonkan Mbak Mega jadi cawapres di MPR, Gus Dur juga setuju," kenang Zulfan.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Setelah perbincangan itu, kemudian mereka mendatangi Megawati yang ternyata sedang berada di kantor DPR RI.

"Kemudian saya tanya lagi, saya bisikin kalau Matori sebagai ketua umum PKB sudah setuju mencalonkan Mbak Mega sebagai cawapres," ungkap Zulfan.

"Mbak mega tanya ada kertas atau pulpen engga, enggak ada yang ada cuma timah rokok itu, di timah rokok itu Mbak Mega nulis kasih tahu saya [dia] siap jadi cawapres atas usulan PKB."

Zulfan Lindan menyebut bahwa dia menyesal tak menyimpan kertas tersebut di mana seharusnya bisa menjadi benda bersejarah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI