Anggota Baru Koalisi Gerindra-PKB Tak Bisa Utak-Atik Konfigurasi Capres-Cawapres Pilihan Prabowo dan Cak Imin

Jum'at, 04 November 2022 | 13:12 WIB
Anggota Baru Koalisi Gerindra-PKB Tak Bisa Utak-Atik Konfigurasi Capres-Cawapres Pilihan Prabowo dan Cak Imin
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) saat deklarasi koalisi antara Partai Gerindra dan PKB dalam Rapimnas Gerindra di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda memastikan bahwa konfigurasi mengenai capres dan cawapres di koaliai Gerindra-PKB tetap dipegang dua ketua umum, yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Iya betul," kata Huda kepada wartawan, Jumat (4/11/2022).

Kewenangan menentukan pasangan capres-cawapres tidak akan dibagi ke partai yang disebut-sebut akan bergabung.

Kekinian baik Gerindra maupun PKB mengklaim ada dua partai di parlemen yang ingin gabung.

Baca Juga: Ade Armando Singgung Anies dan Umat Kristen, PSI Jakarta: Pilpres Masih Jauh, Jangan Sengaja Bikin Bangsa Ini Panas!

Huda mengatakan penambahan partai di koalisi tentu bagian dari menguatkan koalisi yang sudah lebih dulu dibangun Gerindra-PKB. Tetapi mereka tidak memiliki kewena,gan mengutak-atik konfigurasi capres-cawapres.

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda saat ditemui wartawan di gedung DPR RI, Jakarta. (Suara.com/Novian)
Syaiful Huda saat ditemui wartawan di gedung DPR RI, Jakarta. (Suara.com/Novian)

"Apa pun partai politiknya yang gabung, tidak mengubah konfigurasi," kata Huda.

Potensi Besar Perbesar Koalisi

Koalisi Gerindra dan PKB mengatakan akan ada penambahan satu sampai dua partai di koalisi.

Huda sebelumnya menyebut memang ada potensi besar, konfigurasi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang akan diisi empat partai.

Baca Juga: Gerindra-PKB: Ada Potensi Besar, Tambah Partai di Koalisi Bukan Hal Mustahil

Huda menjelaskan, Gerindra dan PKB memang sejak awal terbuka untuk menambah anggota di koalisi mereka. Bahkan, kata dia, hal itu sudah menjadi perintah di piagam kerja sama koalisi.

"Jadi memang itu mandatory dari piagam kerja sama koalisi PKB-Gerindra. Ya termasuk yang jadi target kita karena kita sudah hitung melihat dinamika terakhir, potensi kita untuk menambah partai semakin besar," kata Huda kepada wartawan, Jumat.

Sementara itu, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan penambahan dua partai parlemen di koalisi Gerindra-PKB sebagaimana yang disampaikan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani memang bukal hal mustahil terjadi.

"Ya namanya juga penjajakan koalisi. Bahwa apa yang disampaikan Pak Muzani itu bukan juga hal yang tidak mungkin," kata Dasco.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunjungi Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo, Magelang, Jumat (23/9) malam. [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-DPP PKB]
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunjungi Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo, Magelang, Jumat (23/9) malam. [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-DPP PKB]

Hanya saja Gerindra memilih masih merahasiakan dua nama partai di parlemen yang disebut-sebut akan bergabung di koalisi.

Alasan Gerindra ogah membocorkan nama partai itu ialah untuk menjaga komunikasi politik yang masih berlangsung.

"Kami juga tidak mau mendahului menyebutkan nama-nama partai tersebut. Takut juga akan mengganggu komunikasi-komunikasi yang sudah ada," kata Dasco.

Sejauh ini, disampaikan Dasco bahwa koalisi Gerindra-PKB memang terus membangun komunikasi intens dengan dua partai bakal calon anggota baru koalisi.

"Terhadap partai yang akan kita ajak berkoalisi tentunya masih dalam komunikasi yang intensif," kata Dasco.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI