Suara.com - Penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas impor garam indistri terus berjalan.
Dalam hal ini, Kajaksaan Agung disebut-sebut masih mempertimbangkan untuk memeriksa Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Katrasamitra dan menteri sebelumnya, Airlangga Hartato yang kini jadi Menko Perekonomian.
Baik Agus maupun Airlangga merupakan politikus yang berasal dari Partai Golkar.
Menanggapi peluang pemanggilan keduanya, pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung menyebutkan bahwa Golkar kemungkinan sedang menjadi bola lempar.
Baca Juga: Unggah Selfie dengan Iriana Jokowi Calon Ibu Mertua, Erina Gudono: Aku Lebih Mirip Sama Ibu
Dia menyebutkan bahwa ada kaitan senggolan ke petinggi Golkar terkait Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) melalui kasus impor garam.
"Jadi KIB itu jadi bola yang ditendang-tendang antara PDIP dan presiden," ujar Rocky Gerung di Kanal YouTube Rocky Gerung Official.
"Bisa duga-duga ini yang suruh siapa, tiba-tiba Kejaksaan Agung bekerja, orang cari tahu jaksa itu proxinya siapa," imbuhnya.
KIB sendiri terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN yang hingga kini belum mendeklarasikan dukungan atau deklarasi calon presiden (capres) 2024 mendatang.
"Mungkin juga Pak Jokowi [merasa] lamban betul, udah kasih sinyal jangan rangkul-rangkulan kok lama-lama mending dirangkul aja sama kejaksaan," kata Rocky.
Baca Juga: Ada Instruksi Jokowi, DPRD DKI Kucurkan PMD Rp 442 Miliar untuk LRT Velodrome-Manggarai
"Tapi lebih masuk akal kalau itu sinyal dari PDIP, bahwa PDIP tahu Golkar ini mau ngapain sih, mau bersaing dengan PDIP atau pro jokowi atau pro Ganjar dengan mengabaikan PDIP," tambahnya.
Menuruut Rocky Gerung, baik hubungan yang samar-samar antar Jokowi dan Megawati malah akan menguntungkan Jokowi sendiri.
"Karena dia akan dapat kunci terakhir ada di Jokowi, Airlangga mau ditersangkakan itu urusan Jokowi, kendati Ibu Mega masih kirim sinyal jangan Ganjar tapi jokowi merasa PDIP seberapa sih kadernya," umbuhnya lagi.
Pesan Khusus Jokowi ke KIB
Pidato Presiden Jokowi dalam pagelaran merayakan ulang tahun Golkar ke-58 pada Jumat malam (21/10/2022) memunculkan pesan khusus ke KIB.
Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta KIB tidak bertele-tele dalam berkoalisi dan segera menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
"Jangan hanya rangkul-rangkulan terus, tapi saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera menentukan. Kita tunggu saja," ucap Jokowi.