Suara.com - Demi mendapat keadilan, keluarga almarhum Brigadir Yosua saling berpegangan erat melawan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di pengadilan.
Tante Yosua, Roslin Emika Simanjuntak mengaku, keluarganya tak boleh takut menghadapi Sambo, meski dia tahu hal tersebut bukan perkara mudah.
Apalagi, relasi kuasa Sambo masih berapi-api walau telah menjadi terdakwa dalam kematian Yosua.
Namun, rasa takut tersebut tersamarkan karena mereka bisa bertarung langsung di ruang sidang menghadapi para terdakwa.
Baca Juga: Sebelum Diproses di Polres Metro Jakarta Selatan, BAP Putri Candrawathi Dikoreksi, Kok Bisa?
"Akhirnya bisa bertemu dengan mereka. Di dalam ruangan kami saling menguatkan," ucapnya dikutip dari tayangan Kanal YouTube KOMPASTV pada Jumat, (4/11/2022).
Roslin mengatakan bahwa, ketika berhadapan langsung dengan para terdakwa, keluarganya tidak boleh lemah. Justru mereka harus melawan Ferdy Sambo Cs dengan hukum.
Mereka mendesak para terdakw, utamanya Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, agar berkata jujur, hingga motif dibalik pembunuhan Yosua terungkap secara gamblang.
"Kita harus kuat jangan pernah takut. Tantang dia. Pelototin-pelototin," ujarnya.
Rohani Simanjuntak, tante Brigadir Yosua menambahkan, dirinya merasa puas dapat berhadapan langsung dengan Sambo dan Putri Candrawathi di persidangan. Pasalnya, sudah berbulan-bulan dia menantikan momen tersebut.
Baca Juga: Kodir, PRT Sambo, Dari Saksi Terancam Jadi Tersangka
Keinginan Rohani yaitu bisa bicara dan menatap wajah pembunuh Yosua langsung untuk meminta pertanggungjawaban.
"Kami bisa ngomong sama dia (Sambo-Putri) tanpa ada perantara. Ada rasa terpuaskan," ungkap Rohani.
Beberapa waktu lalu, Roslin dan Rohani juga sudah bersaksi di persidangan keponakannya.
Tak hanya mereka, pihak keluarga dari almarhum yang turut dihadirkan yakni; kedua orang tua korban Samuel Hutabarat, serta pacar korban Vera Simanjuntak.
Kemudian Yuni Artika Hutabarat (Kakak Yosua), Devianita Hutabarat (Adik Yosua), Mahareza Rizky (Adik Yosua), Sangga Parulian Sianturi, Indrawanto Pasaribu dan Novita Sari Nadeak.
Sebagaimana diketahui, beberapa bulan lalu Brigadir Yosua tewas di Kompleks Polri Duren Tiga. Otak pembunuhan adalah senior korban yaitu Ferdy Sambo.
Tidak hanya Sambo, ada 4 tersangka yang turut terlibat dalam kasus Duren Tiga berdarah. Adapun keempat tersangka itu adalah Bharada E atau Richard Eliezer (ajudan Sambo), Bripka RR atau Ricky Rizal (ajudan Sambo), Kuat Ma'ruf (asisten keluarga Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Sambo).