Suara.com - Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa elektabilitas partai Nasional Demokrat (NasDem) turun dan berad di angka 3,9 persen. NasDem pun terancam tidak lolos ambang batas parlemen (parliamentary thershold) 4 persen.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya pun memberikan tanggapan mengenai hal tersebut. Willy menjelaskan bahwa NasDem dari setiap survei selalu seperti penggambaran saat ini.
Dia menyinggung hasil survei NasDem pada Pemilu 2014 lalu yang hanya berada di angka 1% dan paling tinggi 1,9%. Sementara itu, pada Pemilu 2019 NasDem memeroleh angka 3%.
"Lalu dalam posisi tidak lolos ya, papan bawah lah tapi di dalam hasil pemilu kemudian bisa melakukan lompatan," ungkap Willy Aidtya dikutip Suara.com dari kanal YouTube tvOneNews, Kamis (03/11/2022).
"Karena memang kalau survei memiliki variabel yang tentu disurvei partainya. NasDem secara anatomi yang memilihlah yang itu maksimal itu cuma 20%. Rata-ratanya cuma 12-16%," sambungnya.
Willy menyampaikan bahwa hal tersebut berarti anatomi partai NasDem berada di kekuatan calon legislatif dari partai mereka.
Pada 2019, dia mengklaim NasDem mengalami lompatan yang paling tinggi. Kursi yang mulanya berjumlah 36, naik menjadi 59 kursi.
Willy menjelaskan bahwa NasDem selalu memakai scientific approach dan instrumen pengetahuan. Lantas, Willy berterima kasih kepada para lembaga peneliti karena telah menemukan celah NasDem.
"Nah mencari celahnya, antitesanya, mencari metodologi lain, kami terima kasih kepada teman lembaga peneliti yang memberikan survei ini menjadi cermin bagi kami," ujarnya.
Baca Juga: Sudah Usung Anies tapi Hasil Survei Masih Anjlok, NasDem Tetap Santai: Ada Banyak Jalan ke Roma
Willy menyebutkan jika cara-cara yang dilakukan oleh NasDem pasti berbeda dengan PDI Perjuangan dan Golkar yang merupakan partai besar.
"Ini beda sama PDI Perjuangan dan Golkar yang sudah punya cucu bahkan cicit. NasDem ini anaknya aja kadang-kadang masih anak pungut," pungkasnya.
NasDem mengaku tengah bekerja lebih keras dengan mengusung capres yang mumpuni, seperti Anies Baswedan kali ini.
Mereka juga tengah membangun dan merekrut partai yang terbuka serta kandidat-kandidat yang memiliki kapasitas.
"So far so good sih. Kami oke-oke saja. Jadi kalau toh nilainya masih di bawah rata-rata itu ya kami terima," pungkas Willy.