Serang Anies Dengan Bawa-bawa Umat Kristen, Ade Armando Bikin Netizen Terbelah: Jangan Mau Dikomporin

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 04 November 2022 | 08:27 WIB
Serang Anies Dengan Bawa-bawa Umat Kristen, Ade Armando Bikin Netizen Terbelah: Jangan Mau Dikomporin
Ade Armando sebut suara umat Kristen menentukan. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ade Armando kembali memantik perdebatan publik. Kali ini ia kembali menyerang sosok Anies Baswedan yang digadang-gadang bakal maju sebagai capres di Pilpres 2024.

Lewat unggahan video di kanal YouTube Cokro TV, Ade Armando membawa-bawa umat Kristen. Ia menyebut, Anies bakal melenggang menjadi Presiden RI jika umat Kristen tak kompak.

Sebaliknya, jika umat Kristen kompak, maka Anies akan gagal di Pilpres 2024 mendatang.

Dalam paparannya di unggahan video itu, mulanya Ade Armando mencoba memberikan penjelasan analisanya terkait pemilih Kristen menentukan kemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 ketika head to head dengan Anies Baswedan.

Baca Juga: Kepgub Yang Dibuat Anies Dianggap Merugikan, Pengurus Apartemen Graha Cempaka Mas Mau Ngadu ke Heru

Oleh beberapa pihak, Ade dianggap melakukan politisasi agama untuk memecah belah umat beragama melalui tayangan videonya berjudul "Bila Suara Umat Kristen Terbelah, Anies Akan Menang".

Dalam tayangan video tersebut, Ade mengatakan survei menunjukkan dukungan terhadap Ganjar masih di atas Anies.

"Namun, dalam survei-survei yang belum menentukan masih belum signifikan. Juga suara publik masih terpecah dengan nama Prabowo," tuturnya dikutip dari Kanal YouTube Cokro TV, Kamis (3/11/2022).

"Tapi kalau akhirnya tinggal dua nama tersisa di putaran kedua, mayoritas suara pendukung Prabowo mungkin sekali pindah ke Anies bukan ke Ganjar. Jadi walaupun suara Ganjar masih di atas Anies belum aman sepenuhnya," papar dia.

Ade mengatakan, di sinilah faktor agama menjadi penentu. Sebab, survei-survei menunjukkan walau suara pemilih muslim terbelah, tapi ada kecenderungan lebih condong ke arah Anies.

Baca Juga: Tak Jadi Prioritas, Program Rumah DP 0 Rupiah Kebanggaan Anies Tak Masuk APBD DKI 2023

"Perbedaannya tidak lebar, tapi tetap lebih banyak pemilih muslim memilih Anies daripada yang memilih Ganjar. Sebaliknya dengan pemilih suara Kristen, di kalangan warga Kristen dukungan lebih besar diberikan kepadanya Ganjar daripada Anies," urainya.

"Tapi ini bukannya tidak ada berubah, kalau secara perlahan, semakin banyak orang Kristen berpaling ke Anies. Yang akan menang nantinya sangat mungkin Anies," imbuh Ade.

Ade pun memberikan gambaran perhitungannya, ia mengatakan suara pemilih Kristen di Indonesia sekitar 10 persen.

"Kalau ekstremnya semua warga Kristen memilih Ganjar. Artinya, Ganjar akan mendapat tambahan 10 persen suara dan Ganjar akan menang. Atau taruhlah tidak ekstrem-ekstrem amat, taruhlah perbandingannya 9:1 atau 8:2, Ganjar akan tetap menang," jelas Ade.

Namun, Ade menyampaikan kalau pembelahannya adalah 5:5 atau 6:4, cerita akan lain.

"Kalau selisihnya tipis seperti itu, keunggulan suara Ganjar dari pemilih Kristen tidak akan mampu mengkompensasi ketertinggalan suara Ganjar dari pemilih Islam," ujar dia.

"Karena itulah saya katakan kekompakan suara pemilih Kristen akan menentukan. Begitu suara pemilih Kristen terbelah secara timpang, Anies akan bisa mengalahkan Ganjar," sambungnya.

Netizen Terbelah

Sejumlah warganet pun membalas pernyataan Ade Armando dengan menganggap analisa tersebut bentuk politisasi agama dengan mengajak umat Kristen untuk tidak memilih Anies Baswedan.

"Ade Armando berusaha menggiring pilihan politik Umat Kristen. Tentu tak semudah itu karena umat kristen juga punya banyak intelektual yang cerdas. Provokasi Ade Armando jelas mengeksploitasi perbedaan unsur SARA untuk politik inilah sebenarnya yang dinamakan Politik Identitas," tulis salah seorang warganet Herr***.

Warganet lainnya, bahkan menyebut analisa Ade Armando sebagai wujud politik kebencian.

"Politik kebencian dan politisasi agama yang dilakukan oleh Ade Armando dkk ini hanya datang dari ketakutan kalah dalam kontestasi elektoral. Mereka tidak punya agenda politik yang jelas untuk benar" mengangkat kepentingan umat Kristen di Indonesia. Cuma buat alat politik," sanggahnya.

Namun tak sedikit pula yang mendukung analisa Ade Armando.

Salah satunya dari akun Kaya****, "Dicounter dengan argumen yang mementahkan analisis Ade Armando tersebut dong. Emangnya politisi oplosan gak ada yang mampu berargumen ya? Kalo cuma nuduh memecah belah sih, netizens awam juga bisa," tulisnya

"Politik identitas bukan sih ini guys? Kesian umat Kristennya dikompor-komporin Ade Armando," timpal warganet lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI