Dari jumlah itu, LPSK mengajukan 13 saksi untuk diperiksa penyidik. Edwin bilang mereka memiliki informasi penting guna mengungkap pihak bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan.
"Mereka mempunyai keterangan penting untuk mengungkap perkara karena mereka ada orang yang mengalami langsung Tragedi Kanjuruhan tersebut. Di antaranya terdapat relawan medis," ungkapnya.
Diketahui gas air mata ditembakkan polisi usai pertandingan antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10) lalu. Akibatnya, dalam tragedi itu, bukan hanya menyebabkan korban meninggal sebanyak 135 jiwa, namun terdapat ratusan korban mengalami luka ringan hingga berat.
Dalam catatan dunia sepak bola Indonesia, tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa yang mengerikan,dengan jumlah korban meninggal mencapai 135 orang. Peristiwa ini pun terjadi di masa kepemimpinan Iwan Bule sebagai ketua umum PSSI, federasi sepak bola profesional Indonesia.