Suara.com - Besarnya peran Kuat Ma'ruf di pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat menuai banyak pertanyaan.
Tak terkecuali ibu Brigadir J yang bahkan terang-terangan menyampaikan hal tersebut ketika bertemu Kuat di ruang sidang, Rabu (2/11/2022) kemarin.
Rosti Simanjuntak mempertanyakan seperti apa peran sebenarnya Kuat di rumah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Apalagi karena Kuat diyakini turut memprovokasi sampai pembunuhan keji itu terjadi.
"Yang saya heran atau curigai, sebagai perempuan, kalau kita sudah berumah tangga, berarti ada imam di tengah-tengah keluarga kita," kata Rosti, dikutip Suara.com dari kanal YouTube metrotvnews, Kamis (3/11/2022).
Baca Juga: Ferdy Sambo Minta Tidak Ribut dan Menarik Perhatian, Ridwan Soplanit Rasakan Ada yang Tak Beres
"Ini seorang sopir, kalau saya lihat di sini, yang berperan atau berpengaruh seakan-akan si Kuat yang menjadi imam di dalam rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri," sambungnya.
Rosti lantas mencontohkan salah satu peran Kuat yang dinilainya mencurigakan. "Bisa Putri sama Kuat melakukan skenario mengatakan 'jangan ada duri dalam rumah tangga'. Rumah tangga ini saya heran, ini rumah tangga Kuat apa Sambo?" ujar Rosti menambahkan.
Rosti menilai, semestinya ada garis batas yang jelas antara peran suami, istri, sopir, serta ajudan di rumah tangga Sambo dan Putri. Sedangkan garis batas ini seolah lenyap ketika berkaitan dengan peran Kuat yang dianggap sangat dominan.
"Di setiap rumah tangga pasti ada batasan. Itu siapa, perannya apa, poksinya apa. Poksi si Kuat ini apa, poksi ajudan yang lain apa. Apakah lebih tinggi peran seorang sopir atau peran ajudan?" tegas Rosti.
Hakim Juga Mempertanyakan Peran Kuat Ma'ruf kepada ART Susi
Baca Juga: Ferdy Sambo Berkaca-kaca dan Pukuli Tembok Pasca Tewasnya Brigadir J: Istri Saya Dilecehkan
Asisten rumah tangga (ART) Sambo dan Putri, Susi, dihadirkan sebagai saksi pada Selasa (2/11/2022). Dalam kesempatan itu ia menceritakan momen ketika mendapati Putri dalam keadaan tergeletak tak berdaya di rumah Magelang.
Saat itu, Susi mengaku melihat Kuat juga memegang tubuh Putri untuk memeriksa suhu tubuh sang majikan. "Om Kuat juga megang badannya, kakinya, (lalu bilang) 'Ini kakinya dingin'," terang Susi.
Penjelasan ini sempat membuat ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso mencoba mengonfirmasi ulang, lantaran heran dengan keberanian Kuat dalam memegang tubuh majikannya sendiri.
"Kuat ini siapa? Sopir kan?" tanya Wahyu.
"Siap," sahut Susi membenarkan.
"Kok berani dia pegang tubuh majikannya? Masuk akal nggak?"
"(Kuat Ma'ruf cuma) megang kakinya."
"Lha ya megang kakinya (atau) perkara megang apa, tapi berani megang tubuhnya kan? Harusnya kalau dia memegang tubuhnya saudara Putri kemudian memapah ke kasur, itu masuk akal. Macam kayak dia dokter, nanya dulu, 'Kenapa? Oh saya pegang kakinya dulu ya?'" pungkas Wahyu.