CEK FAKTA: Kiamat, Rusia Sudah Kerahkan 9.000 Pasukan di Perbatasan Australia-Indonesia, Benarkah?

Kamis, 03 November 2022 | 15:24 WIB
CEK FAKTA: Kiamat, Rusia Sudah Kerahkan 9.000 Pasukan di Perbatasan Australia-Indonesia, Benarkah?
Cek Fakta: Benarkah Rusia kerahkan 9.000 pasukan ke perbatasan Australia-Indonesia? (Turnbackhoaks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar informasi yang menyebutkan bahwa sekitar 9.000 pasukan dikerahkan oleh Rusia di Perbatasan Australia-Indonesia.

Informasi tersebut pertama kali dinggah oleh akun Facebook Kuli Kreatif.

Unggahan tersebut menampilkan video yang menampilkan Presiden Joko Widodo yang tengah duduk bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

Berikut narasinya:

Baca Juga: CEK FAKTA: Putri Candrawathi Syok Baca Surat Wasiat Ferdy Sambo Sebelum Meninggal Dunia, Benarkah?

"Kiamat bagi australia..!! rusia kerahkan 9.000 pasukan ke perbatasan indonesia-australia-pulau pasir”

Lalu benarkah klaim tersebut?

Penjelasan

Menurut penelusuran Turnbackhoax.id--jaringan Suara.com, video yang dibagikan tidak berkaitan dengan Indonesia, Australia, dan Pulau Pasir.

Video tersebut hanya menggunakan foto pratinjau (thumbnail) yang tidak berkaitan dengan Rusia yang menurunkan pasukan ke perbatasan Australia-Indonesia.

Baca Juga: Cek Fakta, Honda Accord yang Digunakan Neng Anne Diduga Bodong

Cek Fakta: Benarkah Rusia kerahkan 9.000 pasukan ke perbatasan Australia-Indonesia? (Turnbackhoaks)
Cek Fakta: Benarkah Rusia kerahkan 9.000 pasukan ke perbatasan Australia-Indonesia? (Turnbackhoaks)

Pasalnya video sebenarnya berisi pembacaan isi artikel Rusia yang memobilisasi pasukannya ke perbatasan Belarusia dengan mengganti “Ukraina” menjadi “Australia” dan “Belarusia” menjadi “Indonesia”.

Foto thumbnail diambil dari pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Putin dalam bilateral Indoneia-Rusia pada 18 Mei 2016.

Kesimpulan

Dengan penjelasan di atas, maka konten yang menyatakan bahwa Rusia turunkan 9.000 pasukan ke perbatasan Australia-Indonesia adalah salah. 

Konten tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau hoaks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI