Kesaksian Mengejutkan Ridwan Soplanit usai Tiba di TKP Duren Tiga: Mata Berkaca-kaca hingga Permintaan Aneh Sambo

Kamis, 03 November 2022 | 15:18 WIB
Kesaksian Mengejutkan Ridwan Soplanit usai Tiba di TKP Duren Tiga: Mata Berkaca-kaca hingga Permintaan Aneh Sambo
Ridwan Soplanit, eks Kasat Reskrim Polres Jaksel saat bersaksi dalam perkara obstruction of justice kasus Brigadir J yang digelar di PN Jakarta Selatan. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Ridwan Soplanit kini jadi saksi pada sidang obstruction of justice pembunuhan Yosua atau Brigadir J atas terdakwa Irfan Widyanto yang digelar di PN Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Adapun Ridwan Soplanit merupakan salah satu sosok pertama yang hadir di TKP Duren Tiga usai Ferdy Sambo dan tersangka lainnya menembak Yosua hingga tewas pada Juli lalu.

Ridwan memberikan kesaksian mengejutkan saat dirinya menyaksikan sosok eks Kadiv Propam tersebut usai melancarkan aksi kejinya membunuh ajudannya sendiri.

Mata Sambo berkaca-kaca hingga pukul tembok usai tembak Yosua

Baca Juga: Suami Minta Susi, ART Ferdy Sambo Berkata Jujur di Sidang: Kalau Nggak Jujur, Kasian Anak-Anak

Ridwan menyaksikan secara langsung bagaimana reaksi eks Kadiv Propam itu usai menghabisi nyawa ajudannya sendiri. Pasca insiden terjadi, Ridwan melihat Sambo berdiri sembari menahan emosi di samping tubuh Yosua yang tak bernyawa.

Bahkan, Ridwan mengaku dirinya melihat mata Sambo berkaca-kaca layaknya orang yang menahan tangis. Sambo juga sekali dua kali memukuli tembok untuk melampiaskan emosinya.

"Sambil ngobrol tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras kemudian kepalanya nyandar di tembok. Saya lihat FS matanya sudah berkaca-kaca, seperti sudah mau menangis, tampak sedih," jelas Ridwan dalam persidangan.

Ridwan mendengar pengakuan Sambo habisi nyawa Yosua

Ridwan juga dalam kesempatan yang sama mendengar pengakuan Sambo yang menghabisi Yosua dipicu oleh sebuah kejadian di Magelang sebelum terjadinya insiden.

Baca Juga: Pengakuan Mengerikan PRT Sambo di Sidang, Kodir Buang Darah Yosua ke WC Pakai Serokan

Adapun Sambo mengaku istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan Yosua sehingga mendorongnya untuk menghabisi nyawa ajudannya itu.

"Ini istri saya dilecehkan dan peristiwa ini juga sebelumnya di Magelang," kata Ridwan menirukan ucapan Sambo.

Beberkan soal senjata: HS dan Glock dibawa anak buah Sambo

Ridwan juga melihat sepucuk senjata api yang diduga digunakan Sambo Cs untuk menghabisi nyawa Yosua. Beberapa butir selongsong peluru yang sudah ditembakkan juga terlihat berceceran di lantai.

Sayangnya, Ridwan tak mengingat secara jelas spesifikasi senjata yang ia lihat.

"Senjata masih ada. Saya lihat ada senjata satu. Saat itu saya belum melihat langsung untuk spesifik jenis senjata," lanjutnya.

Terkait dengan olah pistol tersebut, Ridwan juga mengungkap barang bukti senjata yang digunakan untuk membunuh Brigadir J sempat dikantongi oleh anak buah Sambo.

Sosok anak buah Ferdy Sambo yang mengambil senpi barang bukti itu adalah Kombes Pol Susanto, eks Kabag Gakkum Roprovost Divpropam.

"Saat itu dia mengambil barang bukti senpi yang sudah dimasukkan ke dalam kantong,” beber Ridwan.

Susanto mengantongi senjata barang bukti pistol jenis HS dan Glock-17 dengan dalih kasus tersebut melibatkan dua anggota Polri. Selain itu, Susanto juga mengantongi barang bukti lainnya seperti selongsong dan magasin peluru.

“Yang diamankan (Susanto) saat itu hanya senpi, magazin, dan peluru. Adapun barang bukti lain diamankan di Polres,” ungkap Ridwan.

Permintaan 'aneh' Ferdy Sambo ke Ridwan Soplanit

Usai menyaksikan kengerian tersebut, Ridwan Soplanit meminta izin terlebih dahulu untuk olah TKP ke Sambo.

"Mohon izin Jenderal, saya harus segera panggil tim olah TKP saya," kata Ridwan mengungkap ucapannya kepada Sambo waktu itu.

Sambo ternyata tak melarang Ridwan untuk melakukan olah TKP. Namun eks Kadiv Propam tersebut mengajukan permintaan 'aneh' kepada Ridwan yakni agar tak memberi tahu ke khalayak ramai soal insiden di Duren Tiga itu.

"Pada saat itu FS bilang 'kamu panggil tim olah TKP mu tapi nggak usah ribut-ribut, nggak usah ramai-ramai di luar. Kamu tidak usah ngomong-ngomong dulu kemana-mana, panggil aja olah TKP nya ke sini'," pungkas Ridwan. 

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI