Suara.com - Ada satu momen tidak biasa ketika keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat hadir sebagai saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pada Selasa (1/11/2022) kemarin.
Saat itu ayah dan ibu Brigadir J sampai sempat berebut mikrofon setelah kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis, mengorek urusan rumah tangga keduanya.
Meski membuat geram, orang tua Brigadir J tetap berusaha menjawab pertanyaan Arman dengan baik, walau pada akhirnya mereka menolak melanjutkan pertanyaan tersebut karena dianggap tidak relevan.
Rasa geram itu nyatanya masih dirasakan hingga sesi wawancara ayah dan ibu Brigadir J yang tayang di kanal YouTube metrotvnews. Dalam kesempatan itu, Rosti Simanjuntak terang-terangan mengaku geregetan dengan pertanyaan Arman.

"Gimana ya nggak geregetan. Seorang PH (penasihat hukum), ini aku dalam keadaan luka berat, sangat berat, tapi (tidak habis pikir) dengan pertanyaan seorang PH yang sudah sekolah tinggi, pertanyaannya kok lucu? Aneh!" tutur Rosti, dikutip Suara.com pada Kamis (3/11/2022).
Rosti tidak habis pikir karena pertanyaan Arman merupakan privasi serta tentu saja tidak relevan dengan kasus. Malah seharusnya pertanyaan itu diajukan kepada Sambo dan Putri.
"Itu layaknya ditanyakan kepada si Sambo dan Putri karena mereka punya banyak rumah. Kami aja rumah masih rumah sekolah," sambung Rosti.

Karena itulah, dengan menohok Rosti menilai penasihat hukum Sambo dan Putri sebaiknya bersekolah lagi. Sebab pertanyaan yang diajukan tidak ubahnya keingintahuan anak TK alih-alih layak disampaikan seorang praktisi hukum dengan tingkat pendidikan tinggi.
Apalagi karena pertanyaan itu disampaikan kepada orang tua yang kehilangan anak yang sudah dibesarkan sebaik-baiknya dengan cara yang sadis.
"Jadi PH-nya juga benar-benar perlu dikasih didikan. Dia itu termasuk privasi rumah tangga lho, kenapa kami diarahkan (ke) pertanyaan itu," kata Rosti.