Suara.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) meminta Majelis Hakim menolak eksepsi terdakwa kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice pembunuhan Brigadir Yosua, Chuck Putranto.
"Menolak seluruh dalil keberatan atau eksepsi PH terdakwa Chuck Putranto," ujar JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
Jaksa menegaskan dakwaan yang dilayangkan kepada Chuck sudah lengkap dan sah secara formil. Oleh sebab itu, Jaksa meminta Majelis Hakim untuk melanjutkan pemeriksaan terhadap Chuck.
"Menyatakan surat dakwaan JPU sah dan memenuhi syarat sebagaimana ketentuan 143 Ayat 2 KUHAP. Melanjutkan pemeriksaan terdakwa Chuck Putranto," jelas JPU.
Eksepsi Chuck
Sebelumnya, melayangkan nota keberatan atau eksepsi atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Dalam nota keberatan yang dibacakan pada Rabu (26/10/2022) malam, Chuck menyebut Ferdy Sambo marah besar kepada dirinya.
![Chuck Putranto, terdakwa kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, melayangkan eksepsi atas dakwaan JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022) malam. [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/26/62155-chuck-putranto-sidang-obstruction-of-justice.jpg)
Kuasa hukum Chuck, Jhony Masmur William Manurung mengatakan, kliennya memenuhi panggilan untuk datang ke ruangan Ferdy Sambo pada 11 Juli 2022. Kala itu, Sambo bertanya kepada Chuck terkait keberadaan seluruh CCTV yang ada di Komplek Polri Duren Tiga.
"Kemudian bertanya kepada terdakwa 'CCTV di mana?'. Terdakwa menjawab 'CCTV mana jenderal?'. Kemudian saksi Ferdy Sambo menjawab 'CCTV sekitar rumah'," kata Jhony saat membacakan eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dimarahi sampai Dipelototi Sambo
Chuck menyebut, seluruh CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo sudah diserahkan ke penyidik Polres Metro Jakarta Selatan (Polres Jaksel). Sambo pun marah besar mendengar pernyataan Chuck.