Jokowi Sentil Jas Kuning Luhut di HUT Golkar, Ternyata Kasih 'Kode Keras' ke Airlangga Hartarto?

Kamis, 03 November 2022 | 10:15 WIB
Jokowi Sentil Jas Kuning Luhut di HUT Golkar, Ternyata Kasih 'Kode Keras' ke Airlangga Hartarto?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar tidak sembarangan pilih capres-cawapres saat memberikan pidato di puncak acara HUT Golkar ke-58 di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022) malam. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehadiran Presiden Joko Widodo di Hari Ulang Tahun (HUT) Golkar yang ke-58 mengundang berbagai perhatian publik.

Pasalnya Presiden Jokowi disebut melemparkan berbagai kode-kode politik di puncak acara pada 21 Oktober 2022 di JIExpo Kemayoran.

Salah satu yang membuat perhatian adalah ketika Jokowi menyinggung jas kuning yang dipakai oleh Luhut Binsar Panjaitan.

"Saya kaget malam hari ini Pak Luhut pakai jas kuning," ujar Jokowi.

Baca Juga: Populer Hari Ini, Denise Chariesta Ungkap Modus Balikan RD, hingga Kaesang Bisa Kaya Tanpa Bantuan Jokowi

Pada momen itu, Jokowi juga mempersilakan Luhut yang juga kader Golkar untuk berdiri yang kemudian dituruti oleh Luhut.

"Tolong berdiri Pak Luhut, biasanya pakai batik ini pakai jas kuning," tambah Jokowi lagi.

Presiden Jokowi saat menghadiri HUT Golkar ke-58 di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022). [Suara.com/Ria Rizki]
Presiden Jokowi saat menghadiri HUT Golkar ke-58 di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022). [Suara.com/Ria Rizki]

Menanggapi momen itu, politikus senior Zulfan Lindan menyebutkan bahwa singgungan Jokowi ke Luhut bukan semata-mata untuk menyapa saja.

Menurutnya, sapaan itu memiliki kode politik tersendiri.

"Pak Luhut pakai baju kuning terus pak jokowi bilang pak luhut coba berdiri," ujar Zulfan Lindan dalam perbincangan di Total Politik.

Baca Juga: Menyoal Ucapan Restu Jokowi Ke Prabowo Yang Bikin Petinggi Gerindra Kepedean, Benarkah Dukungan Untuk Nyapres?

"Kira-kira ini pesan [untuk Airlangga] lu macam-macam ketua umum [Golkar] Luhut loh besok, ini penafsiran dari yang disampaikan," imbuhnya.

Lebih lanjut Zulfan Lindan menyebutkan bahwa Golkar lebih baik tak macam-macam dengan presiden.

"Golkar ini partai go publik tapi saham terbesarnya kan tetap presiden dari dulu, Golkar itu jangan coba-coba lawan presiden lah, dia enggak bisa lah[jadi oposisi] selesai kalau lawan presiden," kata Zulfan.

"Udah lah ini Pak Jokowi sudah suruh berdiri Pak Luhut, kalau udah Pak Jokowi suruh Luhut berdiri udah paham lah, enggak paham juga bodoh kali kau," tambahnya.

Jokowi Kasih Masukan Capres 2024 di HUT Golkar

Jokowi beri kata sambutan saat hadiri acara HUT Golkar ke-58 tahun. [Twitter/@golkar.indonesia]
Jokowi beri kata sambutan saat hadiri acara HUT Golkar ke-58 tahun. [Twitter/@golkar.indonesia]

Presiden Jokowi berpesan kepada Partai Golkar untuk cermat dalam menentukan capres dan cawapres untuk bertarung di Pemilu 2024.

"Saya yakin, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024," kata Presiden Jokowi.

Pesan Presiden Jokowi itu disampaikan saat menghadiri acara puncak Hari Ulang Tahun Ke-58 Partai Golkar di Hall C, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Hingga kini, baru satu partai politik yang telah mendeklarasikan nama capres 2024, yaitu Partai NasDem. Partai yang dipimpin Surya Paloh itu berniat mengusung Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Meskipun tadi saya lihat sudah teriak semua Pak Airlangga Hartarto dan saya meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar, capres maupun cawapres ini adalah tokoh-tokoh yang bener," tambah Jokowi.

Presiden Jokowi sendiri memuji Golkar sebagai partai yang sudah matang dan punya pengalaman malang melintang. Menurutnya, Golkar telah makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia selama 58 tahun sehingga akan bertindak dengan hati-hati.

"Silakan terjemahkan sendiri karena bapak ibu sekalian, presiden itu seperti pilot, penumpangnya banyak sekali, seluruh rakyat Indonesia dan pilpres itu memilih pilot dan kopilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini," pungkas Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI