Luapan Emosi Orang Tua Brigadir J ke Kuat Maruf, Heran Baru Minta Maaf Usai 5 Bulan Anaknya Tewas

Rabu, 02 November 2022 | 17:17 WIB
Luapan Emosi Orang Tua Brigadir J ke Kuat Maruf, Heran Baru Minta Maaf Usai 5 Bulan Anaknya Tewas
Ibu Brigadir J (Nofriansyah Yosua Hutabarat), Rosti Simanjuntak, menyemprot Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022). (YouTube/KOMPASTV)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sidang kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat masih terus bergulir. Kali ini, sidang perkara tersebut mendatangkan terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal.

Kedua terdakwa, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal, kembali menjalani sidang pada hari ini, Rabu (02/11/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan agenda untuk mendengarkan keterangan saksi.

Dirangkum dari pemberitaan Suara.com, majelis hakim masuk ke dalam ruangan sidang pada pukul 09.50. Sementara itu, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal sudah duduk di kursi terdakwa dengan menggunakan kemeja putih, dan juga celana bahan berwarna hitam.

Dalam sidang kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) kembali menghadirkan saksi dari pihak keluarga sampai dengan kekasih Brigadir J.

Baca Juga: Sedekat Apa Hubungan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Sampai Ibu Brigadir J Tanya Kejahatan yang Ditutupi

Tampak kedua orang tua Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak duduk di kursi saksi. Suasana emosional terjadi pada saat gelaran sidang pada salah satu terdakwa, Kuat Ma’ruf.

Orang tua dari Brigadir J yang menjadi korban dalam kasus ini meluapkan emosinya. Berikut luapan emosi orang tua Brigadir J kepada Kuat Ma’ruf.

Kesadaran untuk minta maaf baru dilontarkan saat persidangan

Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak menyemprot terdakwa Kuat Ma’ruf dalam ruang sidang. Hal tersebut dilakukan oleh Rosti setelah Kuat meminta maaf atas kasus pembunuhan berencana yang didalangi oleh Ferdy Sambo.

Dengan nada cenderung tinggi, Rosti menyebut bahwa kejahatan yang telah dilakukan oleh Ferdy Sambo dan antek-anteknya begitu keji. 

Baca Juga: Kuat Ma'ruf Baru Minta Maaf, Ibu Yousua Heran: Hampir 5 Bulan Anakku Tewas Ditangan Kalian

Rosti menyebut bahwa skenario tembak menembak dan adanya bumbu pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi begitu luar biasa.

Dengan penuh emosional, Rosti menyebut bahwa permintaan maaf dari Kuat dan para terdakwa lain kepada pihak keluarga adalah hal yang sangat lambat. Hal tersebut dikarenakan kesadaran untuk meminta maaf sebagai seorang .

"Di sini bilang minta maaf, sesudah anakku hampir 5 bulan, tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia, yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan tuhan kok, tapi baru sekarang ada kesadaran kamu meminta maaf kepada ibu," ucap Rosti seraya menangis.

Emosi ayah Brigadir J kepada Kuat karena terus menunduk

Dalam persidangan, ayah Brigadir J menegur Kuat Ma’ruf karena terus menundukkan kepala pada saat istrinya, Rosti, tengah menyampaikan pesan kepadanya. 

Mulanya, Rosti Simanjuntak menyampaikan pesan kepada Kuat. Namun, sepanjang Rosti berbicara, Kuat tampak terus menundukkan kepala.

Sontak dengan nada yang tinggi, Samuel menegur Kuat. Ia meminta agar Kuat menatapnya karena ingin menyampaikan pesan.

"Tolong kamu lihat sini biar saya lihat bola matamu," tegur Samuel kepada Kuat.

Lebih lanjut, Samuel berpesan agar terdakwa Kuat dan Ricky Rizal tidak terbawa oleh arus skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo.

Minta permintaan maaf jangan hanya di bibir saja

Rosti Simanjuntak meminta agar Kuat Ma’ruf tidak mengikuti Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Hal tersebut dikarenakan menurutnya, permintaan maaf Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi hanyalah sebatas di bibir saja.

Rosti berharap agar seluruh terdakwa yang terlibat atas kematian anaknya meminta maaf dari hati nurani yang sangat dalam dan diberikan di depan Tuhan.

"Jadi permintaan maaf itu jangan hanya di bibir seperti FS (Ferdy Sambo) dan Putri, berikan itu dari hati nurani yang sangat dalam. Diberikan itu di depan Tuhan," ucap Rosti.

Dengan nada tinggi karena emosinya, Rosti berpesan agar seluruh terdakwa, terutama Kuat yang pada saat itu berada di hadapannya untuk jujur memberikan kesaksian demi keadilan putranya.

"Jadi tolong jujur, kamu sudah mengatakan maaf tadi. Maaf tidak hanya ada bibir, ya. Maaf itu mohon pengampunan kepada Tuhan," kata Rosti.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI