Dengan demikian, Kuat memang tentu lebih senior dibandingkan dengan para pekerja lain di rumah Sambo, seperti Brigadir J, ART Susi, hingga Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu.
Lantas, seberapa dekat Kuat dan Putri sebenarnya? Irwan menyebut keduanya memang dekat, tetapi sebatas antara majikan dan pekerjanya.
"Ya hubungan secara personal ya majikan dengan bawahan, dengan ART lah, tidak ada dekat atau tidak dekat," tegas Irwan sebelum mengakhiri sesi wawancara di sela-sela persidangan tersebut.
Ibu Brigadir J ke Kuat Ma'ruf: Ada Apa Kamu dengan Putri Candrawathi?

Hakim ketua Wahyu Iman Santoso memberikan kesempatan untuk ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak, menanggapi permintaan maaf Kuat Ma'ruf di persidangan.
Sambil berurai air mata, Rosti mempertanyakan di mana hati nurani para terdakwa karena diam saja dan tidak memberi pertolongan, bahkan mengikuti, skenario pembunuhan yang dibuat oleh Ferdy Sambo.
"Luar biasa, di mana hati kalian? Hewan saja (kalau) mati, pasti mendapatkan pertolongan. Ini kalian manusia diciptakan Tuhan normal, punya mata, punya hati, tapi tidak satu pun kalian di rumah Ferdy Sambo (menolong Brigadir J dan malah) mengikuti skenario atasanmu itu, dan Putri-mu yang kau banggakan itu," ujar Rosti.
Terlihat Kuat sampai menangis mendengar luapan kemarahan Rosti di ruang sidang.
"Ada apa kamu dengan si Putri itu, Kuat Ma'ruf? Ada apa? Siapa kamu di dalam itu? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak, mengatur si Putri," cecar Rosti.
"Saya orang kecil saja tidak diperbolehkan orang lain mengatur, apalagi kepada istri yang bukan istri kita. Ini diingat ya, dicamkan dalam-dalam, bagaimanapun pintarnya atasanmu itu membuat skenario, Tuhan akan melihat," pungkasnya.