Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mendorong kepada menteri-menteri Presiden Jokowi yang ngotot mencalonkan diri jadi Capres maupun cawapres, agar segera cuti atau mengundurkan diri.
Dia menilai bahwa hal tersebut akan mengganggu keefektifan menjalankan tugas sebagai pembantu Jokowi.
"Kalau sudah ditetapkan sebagai calon, tentu dia harus berhenti," katanya dikutip dari Wartaekonomi.co.id--jaringan Suara.com pada Rabu, (2/11/2022).
Seperti diketahui, menteri-menteri Jokowi yang digadang-gadang maju Capres dan Cawapres seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sampai dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
"Kebangetan kalau dia tidak diganti karena tidak efektif lagi," ungkap Refly Harun.
Kondisi tersebut pernah dialami oleh Hatta Rajasa. Saat itu, dia berhenti sebagai Menteri Koordinator Perekonomian demi mencalonkan Capres.
"Jadi kalau sudah ditetapkan sebagai calon ya sebaiknya mereka mundur atau diganti oleh Presiden Jokowi karena tidak akan efektif lagi mereka sebagai menteri kalau mereka nanti harus berkampanye kesana kemari," tandasnya.
Prabowo Subianto Umumkan Mau Jadi Calon Presiden di Pilpres 2024
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi mengumumkan dirinya bersedia maju kembali sebagai calon presiden, Jumat (12/8/2022).
Baca Juga: Jokowi Bicara soal Menteri yang Nyapres: Kalau Mengganggu akan Dievaluasi
Prabowo, dalam forum Rapat Pimpinan Nasional atau Rapimnas Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat, Jumat malam, menegaskan dirinya akan menjadi capres pada Pilpres 2024.
"Dengan ini saya menyatakan, bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab, saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon Presiden Republik Indonesia," kata Prabowo.