Suara.com - Ibu Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak memarahi Hendra Kurniawan dan Kombes Susanto sampai berkeringat jagung. Momen tersebut terjadi ketika mantan Karopaminal Divisi Propam Polri tersebut bersama anak buahnya menemui keluarga Yosua di Jambi untuk menjelaskan skenario palsu soal penyebab kematiannya.
Hal ini diceritakan Rosti saat bersaksi di sidang Kuat Maruf dan Ricky Rizal selaku terdakwa pembunuhan berencana Yosua. Rosti menyebut Hendra dan anak buahnya datang ke Jambi pada 11 Juli 2022 setelah Yosua dimakamkan.
Menurut Rosti, kemarahannya itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, sebelum Hendra dan rombongan datang, Rosti sempat mencari kabar, namun nomor seluruh keluarga ternyata telah diblokir oleh handphone Yosua yang diduga telah dikuasai orang lain.
"Jadi saya sebagai ibu yang kehilangan anak memang saya langsung marah, 'kamu seorang Jenderal enggak usah banyak bicara'," tutur Rosti dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2022).
Baca Juga: Kesaksian Palsu Susi ART Ferdy Sambo yang Berujung Dicabut: Soal Anak Keempat hingga Isoman
"Karena saya yang melahirkan anakku, saya yang mendidik anakku dan saya yang membesarkan anakku dan saya tahu dengan karakter anakku," imbuh Rosti.
Ketika itu, kata Rosti, dirinya pun mendesak Hendra dan rombongan anak buahnya untuk menyerahkan bukti CCTV.
"Kalau memang anakku meninggal di rumah atasannya, seharusnya sebagai penegak hukum akan menginformasikan kepada kami, memberitahukan kepada kami bahwa itu adalah anak buahnya, saya bilang. Jadi mohon jangan banyak bicara, CCTV tunjukin di sini sekarang," cerita Rosti saat memarahi Hendra.
"Tidak bu, ibu jangan memojokkan kami," jawab Susanto anak buah Hendra ketika itu seperti dituturkan Rosti.
Saking marahnya, Rosti saat itu pun mengusir Hendra dan anak buahnya.
Baca Juga: Kuat dan Ricky Jalani Sidang, Keluarga dan Kekasih Brigadir J Kembali Jadi Saksi
"Tidak perlu banyak bicara di sini, saya sudah kehilangan anak, saya sudah berduka. Ngomong, bicara sesuai bukti. Itu yang saya katakan saat itu," ungkap Rosti.
"Mereka keringat jagung langsung keluar," beber Rosti.
Diperlakukan Bak Teroris
Dalam peradilan sebelumnya, kakak kandung Yosua, Yuni Artika Hutabarat juga menceritakan suasana saat Hendra dan anak buahnya datang. Cerita itu diungkapkan Yuni saat bersaksi dalam sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Selasa (1/11/2022) kemarin.
Kedatangan Hendra kala itu, disebut Yuni, membuat pihak keluarga ketakutan. Sebab, puluhan anggota polisi masuk ke dalam rumah dan memperlakukan mereka bak teroris.
"Jadi, kejadian itu setelah pemakaman, selepas Magrib, kami istirahat di rumah dengan keluarga inti. Nggak lama, ada anggota polisi yang masuk, langsung masuk buka pintu, sampai keluarga menjerit ini kenapa," kata Yuni.
"Kami ketakutan, kami diperlakukan kayak seorang teroris!" kata Yuni dengan suara bergetar," imbuhnya.
Adik Yosua, Devianita mengungkapkan hak serupa. Bahkan, Devi menyebut Hendra masuk secara sembarangan dengan memakai sepatu ke dalam rumah.
"Tanggal 11 Juli 2022 Pak Hendra dan teman-temannya datang tanpa permisi, masuk, pakai sepatu, langsung memisahkan antara keluarga inti sama keluarga besar," ucap Devi dalam kesempatan yang sama.
Pada saat itu, Hendra menjelaskan jika Yosua tewas dalam insiden tembak menembak dengan Bharada Ricard Eliezer. Cerita ini sebagaimana yang diskenariokan Ferdy Sambo.
"Di situ jelasin kronologi tembak-menembak yang dikatakan kalau menembak adalah Abang (Yosua) dan dilanjutkan Richard lima kali nembak kena semua. Setelah itu, mereka pulang," ujar Devi.
Roslin, Tante Yosua, juga ikut berkomentar terkait kejadian itu. Dia menyebut polisi yang datang bergerombol meminta tidak ada pihak keluarga yang merekam momen tersebut. Dia menilai polisi sudah kurang ajar karena pihak keluarga saat itu sedang berduka.
"Terus dibilang HP nggak boleh divideokan, terus Kakak Rohani tetap dengan kokoh memvideokan, jadi bukti-bukti ada di kami. Jadi saya bilang inilah aparat kepolisian berpendidikan tinggi tapi moralnya tak ada!" lanjutnya.