Suara.com - Gunung Kerinci yang berada di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat dilaporkan erupsi dengan aktivitas lontaran kolom abu setinggi 200 meter pada Selasa (1/11/2022) sore sekira jam 17.58 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Kerinci Irwan Safwan mengatakan, erupsi terjadi dengan amplitudo maksimum 6 milimeter dan durasi 500 detik.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut," kata Irwan seperti dikutip Metrojambi-jaringan Suara.com.
Dalam catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sepanjang tahun ini Gunung Kerinci tercatat mengalami erupsi sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Gunung Kerinci Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 200 Meter
Adapun, erupsi kali pertama terjadi pada 20 Oktober 2022. Saat itu, kolom abu terlihat lebih kurang setinggi 750 meter di atas puncak gunung api tersebut yang memiliki ketinggian lebih kurang 4.555 meter di atas permukaan laut.
Kemudian erupsi kedua terjadi pada 27 Oktober 2022. kolom abu setinggi 300 meter teramati berwarna kelabu hingga hitam. Sedangkan, aktivitas vulkanik berupa erupsi ketiga terjadi hari ini.
Lantaran aktivitas tersebut, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, maupun wisatawan di sekitar Gunung Kerinci tidak melakukan pendakian kawah yang ada di puncak gunung api dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif.
Masyarakat dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya yang tertera di dalam peta Kawasan Rawan Bencana III, karena cakupan wilayah itu termasuk zona merah.
Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Baca Juga: Solok Selatan Undur Survei Jalur Pendakian Gunung Kerinci, Ini Penyebabnya