Samuel mengaku tak senang dengan tindakan maupun sikap tak sopan gerombolan itu.
Lalu, Samuel menyebut ada gerombolan lain yang datang ke rumahnya. Samuel menyebut gerombolan kedua merupakan terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan dari Propam Mabes Polri.
![Terdakwa kasus merintangi penyidikan atau 'obstruction of justice' pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Hendra Kurniawan (tengah) bersiap untuk menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022). Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan delapan orang saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/27/32126-terdakwa-kasus-merintangi-penyidikan-hendra-kurniawan-jalani-sidang.jpg)
"Saya ke ruangan sebelah, saya liat gerombolan pak Hendra datang lagi," ungkapnya.
Samuel mengatakan bahwa gerombolan Hendra mengaku datang ke rumah karena hendak memberikan penjelasan kronologi kematian Brigadir J.
Saat itu, Hendra Kurniawan datang menemui Samuel dengan memakai pakaian dinas lengkap dan didampingi seorang Kombes dari Propam Mabes Polri.
"Menurut saya semua (gerombolan) polisi, nggak mungkin sipil itu berani begitu," ujar Samuel.
Jumlah gerombolan yang hadir ke rumahnya saat itu begitu banyak. Gerombolan itu dikabarkan memakai pakaian beragam, ada yang mengenakan pakaian sipil dan dinas.
Samuel menegaskan bahwa yang menutup gorden dan memakai sepatu di rumahnya bukanlah gerombolan Hendra, namun anggota polisi lain.
Sebagai informasi, Mantan Kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) Polri Brigjen Hendra Kurniawan telah resmi diberhentikan dengan tidak hormat karena pelanggaran berat yang dilakukannya.
Baca Juga: Ibunda Brigadir J Minta Putri Candrawathi Bertaubat dan Jujur: Agar Arwah Anaku Tenang...