Ayah Brigadir J Ungkap Ada Gerombolan Masuk Tak Sopan ke Rumahnya, Nama Hendra Kurniawan Disebut

Selasa, 01 November 2022 | 18:19 WIB
Ayah Brigadir J Ungkap Ada Gerombolan Masuk Tak Sopan ke Rumahnya, Nama Hendra Kurniawan Disebut
Orang Tua Brigadir J memberikan keterangan dalam persidangan terhadap terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi soal kematian anaknya (Foto: Tangkapan Layar Kompas TV)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ayah Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat mengungkapkan momen saat gerombolan anggota polisi datang ke kediamannya di Jambi.

Hal itu diceritakannya saat sidang pemeriksaan saksi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (01/11/2022).

Dipantau Suara.com dari tayangan YouTube KOMPAS TV, Samuel Hutabarat mengungkapkan ada gerombolan datang mendadak ke rumahnya ketika dia tengah istirahat.

Gerombolan itu disebutnya masuk tanpa sopan santun ke ruangan yang tengah diisi oleh para keponakan Samuel.

Baca Juga: Ibunda Brigadir J Minta Putri Candrawathi Bertaubat dan Jujur: Agar Arwah Anaku Tenang...

Mereka masuk bergeruduk dengan sepatu yang masih terpasang dan menutup seluruh gorden di rumah secara tiba-tiba.

"Gorden ditutup! Ini siapa, nggak boleh di sini orang lain. Harus keluarga inti, HP juga tidak boleh dihidupin," kata ayah Brigadir J menirukan perintah gerombolan tersebut saat sidang kala itu.

Orang tua Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak, memberi kesaksian di persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). (YouTube/KOMPASTV)
Orang tua Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak, memberi kesaksian di persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). (YouTube/KOMPASTV)

Mendengar suara gemuruh tersebut, Samuel yang saat itu berada di ruangan sebelah langsung mendatangi mereka.

Samuel mengungkapkan bahwa adiknya, Rohani Simanjuntak, marah-marah kepada para gerombolan yang seenak jidat masuk ke rumah mereka.

"Ini ada apa? Masuk ke rumah orang kok enggak ada tata krama," tutur Samuel.

Baca Juga: Ini Permintaan Ibu Yoshua kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi agar Arwah Brigadir J Tenang

Menurut pengakuan Samuel, gerombolan itu meminta orang yang berada di lokasi untuk tak mengunggah hal yang berkaitan dengan kasus kematian anaknya, Brigadir J.

Samuel mengaku tak senang dengan tindakan maupun sikap tak sopan gerombolan itu.

Lalu, Samuel menyebut ada gerombolan lain yang datang ke rumahnya. Samuel menyebut gerombolan kedua merupakan terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan dari Propam Mabes Polri.

Terdakwa kasus merintangi penyidikan atau 'obstruction of justice' pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Hendra Kurniawan (tengah) bersiap untuk menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022). Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan delapan orang saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym].
Terdakwa kasus merintangi penyidikan atau 'obstruction of justice' pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Hendra Kurniawan (tengah) bersiap untuk menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022). Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan delapan orang saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym].

"Saya ke ruangan sebelah, saya liat gerombolan pak Hendra datang lagi," ungkapnya.

Samuel mengatakan bahwa gerombolan Hendra mengaku datang ke rumah karena hendak memberikan penjelasan kronologi kematian Brigadir J.

Saat itu, Hendra Kurniawan datang menemui Samuel dengan memakai pakaian dinas lengkap dan didampingi seorang Kombes dari Propam Mabes Polri.

"Menurut saya semua (gerombolan) polisi, nggak mungkin sipil itu berani begitu," ujar Samuel.

Jumlah gerombolan yang hadir ke rumahnya saat itu begitu banyak. Gerombolan itu dikabarkan memakai pakaian beragam, ada yang mengenakan pakaian sipil dan dinas.

Samuel menegaskan bahwa yang menutup gorden dan memakai sepatu di rumahnya bukanlah gerombolan Hendra, namun anggota polisi lain.

Sebagai informasi, Mantan Kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) Polri Brigjen Hendra Kurniawan telah resmi diberhentikan dengan tidak hormat karena pelanggaran berat yang dilakukannya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI