Jelaskan Soal Dewan Kolonel, Johan Budi: Saya Tak Pernah Bicara Capres-Cawapres, Nggak Nyerang Pak Ganjar

Selasa, 01 November 2022 | 16:48 WIB
Jelaskan Soal Dewan Kolonel, Johan Budi: Saya Tak Pernah Bicara Capres-Cawapres, Nggak Nyerang Pak Ganjar
Dua politisi PDIP Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. (kolase/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI fraksi PDIP, Johan Budi, menilai dirinya tak merasa telah melanggar Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai soal adanya Dewan Kolonel.

Johan Budi menegaskan selama ini Dewan Kolonel tak pernah menyebut calon presiden atau calon wakil presiden apalagi menyerang pribadi kader tertentu misalnya Ganjar Pranowo.

"Kita enggak ngomong capres cawapres lho, coba deh amati omongan saya dari awal, sehingga itu tadi ketika kamu tanya saya, lho salah saya apa? Saya ini kader biasa yang punya favoritism," kata Johan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

"Jangan kemudian yang membenci Mbak Puan siapapun itu, kita mendukung Mbak Puan kemudian mereka membenci juga kita. Enggak boleh dong," sambungnya.

Baca Juga: Heran Ikut Kena Sanksi PDIP, Johan Budi: Dewan Kolonel Tak Ada Maksud Menyerang Ganjar

Johan menyebut, semua pihak pasti punya preferensi dukungan ke figur tertentu. Ia mengaku senang jika kekinian ada dua figur PDIP mendapat dukungan.

Anggota DPR Fraksi PDIP Johan Budi menepis anggapan pencopotan dirinya dari BURT karena Dewan Kolonel. [Suara.com/Bagaskara]
Anggota DPR Fraksi PDIP Johan Budi menepis anggapan pencopotan dirinya dari BURT karena Dewan Kolonel. [Suara.com/Bagaskara]

"Enggak ada satupun terucap kalimat di saya yang kemudian quote and quote mengabaikan atau menyerang Pak Ganjar, enggak ada saya malah secara pribadi malah seneng dong banyak kader PDIP yang kemudian punya elektabilitas tinggi," tuturnya.

Lebih lanjut, Johan merasa tak pernah melanggar AD/ART partai terkait Dewan Kolonel. Ia justru meminta awak media mempertanyakan mengapa dirinya disebut telah melanggar ke Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

"Kalau nanya soal teguran dan sebagainya sila kan nanya ke pak Sekjen kan yang bikin pak Sekjen," tuturnya.

"Silakan tanya ke pak sekjen masalahnya apa. Pelanggaran AD/ART? dari mana gitu, tanya aja, saya hanya kader biasa dari fraksi PDIP yang kemudian ingin membantu mba Puan Maharani yang juga Ketua DPR RI kita untuk mensosialisasikan ke bawah. Sambil ya tentu untuk warga juga," Johan menambahkan.

Baca Juga: Selain Aher dan AHY, Nama-nama Beken Versi Survei Cawapres Ikut Dicocokan dengan Anies

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI