Ungkit Permintaan Yosua di Sidang, Putri Candrawathi: Suami Saya Bantu Pindahkan Reza ke Polda Jambi

Selasa, 01 November 2022 | 16:43 WIB
Ungkit Permintaan Yosua di Sidang, Putri Candrawathi: Suami Saya Bantu Pindahkan Reza ke Polda Jambi
Ungkit Permintaan Yosua di Sidang, Putri Candrawathi: Suami Saya Bantu Pindahkan Reza ke Polda Jambi. (Tangkapan layar/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam keterangannya, Putri mengaku sejatinya tidak ingin Yosua diakhiri hidupnya dengan cara dibunuh. Kejadian itu, kata Putri, sangat membekas di hatinya.

"Saya dan Bapak Ferdy Sambo tidak sedetik pun menginginkan kejadian seperti ini terjadi di dalam kehidupan keluarga kami. Yang membawa luka di dalam hati saya dan keluarga," ucap Putri dengan nada bergetar.

Putri menyebut dirinya bisa merasakan rasa sakit atas kehilangan seorang anak. Tak lupa, Putri menyampaikan permohonan maaf kepada Samuel dan Rosti.

"Saya juga sebagai seorang ibu, bisa merasakan duka yang dialami ibu sebagai ibunda dari Yosua. Yang mengalami kehilangan seorang anak," ujar dia.

"Dari hati yang paling dalam saya mohon maaf utk ibunda Yosua beserta keluarga atas peristiwa ini. Saya siap menjalankan sidanh ini dengan ikhlas," imbuhnya.

Ferdy Sambo saat meminta maaf kepada orang tua Brigadir J di sidang. (tangkapan layar/M Yasir)
Ferdy Sambo saat meminta maaf kepada orang tua Brigadir J di sidang. (tangkapan layar/M Yasir)

Sambo Minta Maaf dan Menyesal

Sebelumnya, Ferdy Sambo lebih dulu menyampaikan permohonan maaf ke ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat.

Permohonan maaf itu disampaikan Sambo seusai mendengar kesaksian Samuel dan ibu Brigadir Yosua, Rosti Simajuntak dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa.

"Saya mohon maaf atas apa yang telah diperbuat atau dilakukan," ucap Sambo dengan wajah memelas.

Baca Juga: Ancam Polisikan Susi PRT Ferdy Sambo, Kamaruddin Simanjuntak: Saksi Berbohong Bisa Dijerat Pasal 242

Sambo mengaku kini ia memahami perasaan Rosti dan Samuel. Dia mengaku dipenuhi kemarahan saat mengeksekusi Yosua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI