Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menyebut kalau Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule akan mengundurkan diri melalui Kongres Luar Biasa atau KLB. Bukan hanya Iwan Bule, seluruh jajaran pengurus PSSI juga bakal mengundurkan diri.
"Lah kan mereka sudah mau mundur melalui muktamar, melalui KLB, kan mereka katakan gitu sudah," kata Mahfud di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Mahfud menerangkan kalau pemerintah melalui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF sudah memberikan rekomendasi agar ketua umum hingga jajaran PSSI mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
"Mundur itu caranya bisa saya (PSSI) menyatakan berhenti boleh, KLB boleh," ujarnya.
Baca Juga: Daftar 87 Voters Penentu Nasib Pengurus PSSI di KLB Tahun Depan
Tanggung Jawab Moral
Mahfud MD sempat menyinggung perihal tanggung jawab moral kepada jajaran PSSI terkait Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 133 orang. Bukan bermaksud untuk ikut campur, namun Mahfud berpesan kepada jajaran PSSI untuk lebih baik mundur atas nama moral.
"Ada juga kita perlukan tanggung jawab moral. PSSI itu supaya, ya, seluruh stakeholdernya itu mengundurkan diri, itu bukan ikut campur," kata Mahfud dalam rilis hasil survei LSI, Kamis (20/10).
Secara aturan, pemerintah tidak bisa melakukan tindakan terhadap PSSI karena posisinya berada di bawah naungan FIFA. Namun, lagi-lagi Mahfud menekankan perihal tanggung jawab moral.
Mundurnya jajaran PSSI termasuk ketua umum Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, kata Mahfud tidak dilarang dalam aturan karena lebih kepada kesadaran diri memiliki tanggung jawab atas peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Baca Juga: Banyak Tahapnya, Simak Proses Menuju KLB PSSI Sebelum Terpilihnya Ketua Umum Baru
Mahfud juga menilai kalau mundurnya jajaran PSSI bisa didorong melalui penyelenggaraan Kongres Luar Biasa.
"Mundur gitu, mundur itu di mana-mana boleh, tidak melanggar aturan," ucapnya.
"Itu nampaknya ya sedang dicerna dan mudah-mudahan bisa terjadi ke sana. Karena mundur itu dengan melalui dorongan diadakan munaslub. Kongres luar biasa atau mundur dulu agar ada munaslub kan gitu. Itu nanti kita lihat. Tetapi, itu ya atau tidak itu terserah karena moral. Kita tidak ikut campur."