Suara.com - Kedua orang tua Brigadir J, yakni Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak dihadirkan sebagai dalam sidang dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Persidangan tersebut diwarnai dengan suasana pilu dan derai air mata usai ayahanda dan ibunda Brigadir J meluapkan emosi mereka kepada dua aktor utama pembunuhan Yosua, yakni Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Samuel dan Rosti kompak mencecar kedua terdakwa dengan penuh luapan duka lantaran Sambo dan Putri telah menghabisi Yosua dengan keji dalam penembakan di Duren Tiga, Jakarta Selatan bulan Juli lalu.
Bahkan pada satu kesempatan, Rosti meminta agar kedua tersangka pembunuhan itu bertobat atas dosa besar yang mereka buat.
Berikut deretan derai air mata dari kesaksian pilu orang tua Brigadir J di hadapan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Kecewa mempercayai Sambo sebagai Wali Tuhan untuk jaga Yosua
Rosti meluapkan kekecewaannya telah mempercayai Sambo dan Putri untuk menjaga Yosua di bawah naungan mereka. Bahkan Rosti sempat menganggap kehadiran Sambo sebagai Wali Tuhan agar Yosua dapat dibimbing menjadi sosok yang baik.
Nahasnya, kepercayaan itu tak dapat dijaga oleh Sambo yang justru menghabisi nyawa Yosua dengan keji.
"Anak aku dihabisi, anak aku dirampas nyawanya dengan sadis di tangan atasannya Ferdy Sambo yang sudah saya yakini dia sebagai wali dari Tuhan," ucap Rosti di persidangan, Selasa (1/11/2022).
Baca Juga: PRT Susi Banyak Berbohong hingga Bisa Terancam Pidana, Kubu Putri Candrawathi Bilang Gini
"Kami orang batak punya prinsip, di mana kamu merantau siapa yang jadi orang tua kamu di sana," lanjut Rosti.