Suara.com - Tragedi ambruknya Jembatan Gujarat Morbi terjadi pada 30 Oktober 2022 lalu menjadi sejarah tersendiri. Jembatan gantung di distrik Morbi tersebut ambruk sekitar pukul 18.30 waktu setempat dan menyebabkan lebih dari 130 orang menjadi korban jiwa dalam peristiwa maut tersebut.
Jembatan Morbi ini sebelumnya telah berusia 143 tahun yang berada di atas sungai Machchhu merupakan peninggalan era penjajahan Inggris. Jembatan ini berfungsi sebagai titik penghubung antara Istana Darbargadh dan Sekolah Tinggi Teknik Lakhdhirji. Selama berpuluh puluh tahun, warga sekitar sering menggunakannya sebagai jalan penghubung.
Jembatan gantung sepanjang 230 meter tersebut saat ini diketahui sebagai salah satu objek wisata. Jembatan ini dibangun oleh mantan penguasa distrik Morbi, Sir Waghji Thakor pada 143 tahun yang lalu.
Waghji sendiri terinspirasi untuk membangun jembatan ini karena pengaruh kolonial dan memutuskan untuk membangun jembatan gantung tersebut sebagai bentuk ekspresi artistik dan kemajuan teknologi pada masa itu.
Baca Juga: 140 Orang Tewas dalam Tragedi Robohnya Jembatan Gantung di Gujarat India
Selain alasan artistik, jembatan ini juga berfungsi untuk menghubungkan Istana Darbargadh dengan Istana Nazarbag (tempat tinggal bangsawan saat itu).
Jembatan gantung ini pertama kali diresmikan pada 20 Februari 1879, oleh gubernur Mumbai saat itu, Richard Temple. Semua bahan baku jembatan Morbi ini sebagian besar diimpor langsung dari Inggris. Jembatan ini pun menjadi jalan penghubung masyarakat disana yang membutuhkan akses dari sisi hulu dan hilir sungai Macchchu.
Selama jembatan ini digunakan, ada beberapa kali jembatan ini mengalami kerusakan, seperti akibat gempa bumi yang melanda bumi Taj Mahal ini pada tahun 2001 silam.
Demi meningkatkan kenyamanan dan kualitas jembatan, jembatan gantung ini telah ditutup selama enam bulan untuk renovasi dan baru dibuka kembali pada 26 Oktober, tepat lima hari sebelum tragedi maut itu terjadi.
Menurut Chief Officer Kotamadya Morbi, Sandeepsinh Zala, jembatan itu mulai dibangun oleh perusahaan Oreva untuk operasi dan pemeliharaan selama 15 tahun. Pada bulan Maret 2022 lalu, mereka menutup jembatan untuk renovasi.
Baca Juga: 134 Orang Tewas Akibat Ambruknya Jembatan Gantung di India, Korban Anak-anak dan Wanita
Tragedi maut itu pun akhirnya terjadi pada 30 Oktober 2022 waktu setempat. Menurut pejabat NDRF yang terlibat dalam operasi penyelamatan, jumlah orang yang tewas dalam tragedi itu telah meningkat menjadi 133 korban jiwa.
Sejumlah tim dari NDRF, SDRF, Angkatan Darat dan Angkatan Laut telah dikerahkan untuk menyelamatkan 177 orang lainnya yang juga menjadi korban luka-luka dalam tragedi ini. Kini, kasus ambruknya jembatan masih didalami oleh kepolisian India.
Kontributor : Dea Nabila