Seperti Bukti Kunci Rekaman CCTV, Ajudan Romer Bersaksi Brigadir J Masih Hidup saat Ferdy Sambo Tiba di Duren Tiga

Senin, 31 Oktober 2022 | 18:48 WIB
Seperti Bukti Kunci Rekaman CCTV, Ajudan Romer Bersaksi Brigadir J Masih Hidup saat Ferdy Sambo Tiba di Duren Tiga
Saksi Bharada E termasuk ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer saat dihadirkan di persidangan. (tangkapan layar/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Adzan Romer bersaksi bahwa Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat masih hidup saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 sore. Kesaksian Romer sama persis seperti bukti rekaman CCTV dalam kasus pembunuhan berencana ini.

Hal ini terungkap saat Romer bersaksi di sidang Bharada E alias Richard Eliezer selaku terdakwa pembunuhan berencana Yosua. Dalam kesaksiannya, Romer yang mendampingi Ferdy Sambo melihat Yosua dalam kondisi hidup di dekat garasi rumah Duren Tiga.

"Waktu FS (Ferdy Sambo) masuk lewat mana?" tanya jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).

"Pintu garasi samping masuk ke dalam rumah, saya tidak (masuk), saya sampai di luar pagar di depan garasi. Saya lihat Ricky dari luar dengan almarhum (Yosua). Sama Kodir di garasi sama Bang Ricky. Itu saja yang saya lihat," jelas Romer.

Baca Juga: Terungkap di Sidang: Putri Candrawathi Tak Pernah Hamil Anak Keempat, Ferdy Sambo Ternyata Adopsi Bayi

Dalam kesaksiannya, Romer juga mengaku sempat menodongkan pistol ke arah Ferdy Sambo sesaat peristiwa pembunuhan Yosua terjadi di Duren Tiga.

Insiden itu terjadi sewaktu Romer mendengar beberapa kali suara tembakan dari dalam rumah Duren Tiga. Kala itu, tiba-tiba Romer yang hendak mengecek ke dalam rumah berpapasan dengan Ferdy Sambo yang di saat bersamaan hendak keluar.

"Saya ke dalam, senjata saya sudah dikokang. Melalui pintu garasi samping menuju ke dapur, setelah sampai di situ bapak keluar dari pintu dapur dekat garasi, dia mau keluar saya mau masuk," tutur Romer.

Ajudan Ferdy Sambo saat bersaksi dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Bharada E di PN Jakarta Selatan. (tangkapan layar/ist)
Ajudan Ferdy Sambo saat bersaksi dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Bharada E di PN Jakarta Selatan. (tangkapan layar/ist)

Merasa kaget, dengan spontan Romer meminta Sambo mengangkat tangannya. Setelah itu Romer menyebut Ferdy Sambo terburu-buru untuk mencari ambulans.

"Terus (minta) angkat tangan, tidak pakai sarung tangan. Terus dia bilang 'Ibu, ibu di dalam' saya masuk ke dalam, Pak FS keluar kayak mencari ambulans gitu," ucap Romer.

Baca Juga: Sosok Leonardo Sambo, Kakak Ferdy Sambo Ikut Bersaksi di Sidang Pembunuhan Brigadir J

Bukti Kunci Rekaman CCTV

Hardisk berisi video rekaman CCTV yang menjadi bukti kunci pengungkapan kasus pembunuhan berencana Yosua juga sempat diungkap Aditya Cahya di sidang kasus obstruction of justice dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.

Aditya merupakan anggota Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri yang juga merupakan bagian tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Aditya menuturkan bahwa hardisk tersebut di sita dari Baiquni Wibowo anak buah Ferdy Sambo. Di dalam hardisk tersebut ditemukan video rekaman CCTV yang mengarah langsung ke rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Lokasi rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di Kawasan Duren Tiga, Jaksel. [Suara.com/Yaumal]
Lokasi rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di Kawasan Duren Tiga, Jaksel. [Suara.com/Yaumal]

Rumah tersebut diketahui merupakan lokasi di mana Yosua dibunuh pada 8 Juli 2022.

"Dari hardisk eksternal kami bisa dapatkan potongan video CCTV dengan durasi kurang lebih 2 jam. Sejak pukul 16.00 WIB sampai pukiul 18.00 WI. pada tanggal 8 Juli 2022 yang mengarah ke rumah Pak Ferdy Sambo," tutur Aditya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022) pekan lalu.

"Saudara tau isinya selama 2 jam itu?" tanya JPU.

"Siap tau," jawab Aditya.

Aditya lantas menceritakan, dalam video tersebut terlihat detik-detik saat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tiba di lokasi. Selain itu, dalam video juga terlihat Yosua masih hidup ketika Ferdy Sambo tiba.

Foto jenazah Brigadir J setelah dieksekusi di Duren Tiga, Jakarta Selatan. (tangkapan layar/Rakha)
Foto jenazah Brigadir J setelah dieksekusi di Duren Tiga, Jakarta Selatan. (tangkapan layar/Rakha)

Isi video ini lah yang kemudian menjadi bukti kunci pengungkapan kasus pembunuhan Yosua. Di mana di awal skenario yang dibuat, Ferdy Sambo mengklaim tidak ada di lokasi saat Yosua baku tembak dengan Bharada E alias Richard Eliezer.

"Apa di situ ada gambar (saat Yosua) lagi dibunuh?" tanya JPU.

"Oh tidak ada. Jadi di situ hanya memperlihatkan pada saat kedatangan ibu PC, pada saat kedatangan Pak Ferdy Sambo. Bahkan di situ sempat memperlihatkan bahwa Yosua masih ada, masih terlihat di rekaman video itu pada saat Pak Ferdy Sambo sampai di lokasi. Itu garis besarnya," beber Aditya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI