Suara.com - Akademisi Rocky Gerung kerap memberikan dukungan terhadap Anies Baswedan. Namun Rocky rupanya tidak mau bila Anies sampai memenangkan telak Pemilihan Presiden 2024.
Hal ini Rocky sampaikan saat mendiskusikan drama dan sanksi politik di lingkup internal PDI Perjuangan dengan Hersubeno Arief. Rocky menilai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri harus segera mengambil langkah tegas untuk menahan laju elektabilitas Anies.
"Kita tidak ingin itu berlangsung lama, karena itu saya selalu minta ke Ibu Mega tampil ke publik dan tentukan. Ini tinggal 3 semester, kalau PDIP gagal mengkonsolidasikan diri, maka Anies akan terbang tinggi," tutur Rocky, dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Senin (31/10/2022).
Baiknya performa Anies, menurut Rocky, harus tetap diimbangi dengan sosok oposisi yang mumpuni. Dalam hal ini, oposisi yang dimaksud adalah PDIP.
Baca Juga: Apa Kata Ganjar Setelah PDIP Beri Sanksi kepada Hadi Rudyatmo?
Namun konflik internal partai yang berkutat antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo berpotensi membuat PDIP kehilangan taring untuk membendung Anies di masa depan.
Rocky lantas membandingkannya dengan pemerintahan saat ini yang dinilai minim oposisi dan malah berjalan kurang baik. "Nggak bagus kalau Anies menang mutlak, mesti ada pembanding," terang Rocky.
"Saya nggak suka Anies kalau dia terlalu menghipnosis bangsa ini lalu menang mutlak, akibatnya Anies akan memerintah lagi tanpa oposisi. Kalaupun Anies menang, PDIP tetap beroposisi," sambungnya.
Karena itulah, Rocky mendorong PDIP untuk segera menyelesaikan konflik internal partai mereka. Hanya saja, Rocky juga menilai Puan Maharani dinilai belum bisa bersaing dengan Anies.
"Sudah ada yang anggap ‘Sudahlah daripada ribut dengan soal teknis dan Soekarnois segala macam, udahlah Ganjar aja atau Ganjar aja bisa diasuh kembali’ kira-kira begitu, dan orang menganggap lain kalau ngak ada Anies. Karena Ada Anies maka orang anggap ya udah Ganjar aja lebih konkret," tandasnya.
Anies Baswedan Masih Mencari Cawapres
Anies Baswedan telah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai NasDem dan dibebaskan untuk memilih calon wakilnya. Saat ini Anies pun tengah melakukan penjajakan terhadap beberapa calon yang dinilai potensial.
Nama pertama yang kerap digadang-gadang menjadi cawapres adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sedangkan nama yang belakangan banyak dipasangkan dengan Anies adalah mantan Gubernur Jawa Barat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan.