Suara.com - Sebanyak enam orang purnawirawan jenderal TNI dan Polri bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Minggu (30/10/2022). Salah satu purnawirawan yang menjadi kader PDI Perjuangan adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Ganip Warsito.
Ganip seorang mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kepala Staf Umum TNI. Ia telah menyatakan bergabung dengan PDI Perjuangan pada awal Oktober lalu.
Keputusan itu diambil karena Ganip menyebut memiliki kesamaan visi dan misi dengan partai berkepala banteng tersebut.
Hal itu disampaikan Ganip dalam acara bincang-bincang perayaan HUT ke-77 TNI yang diadakan PDI Perjuangan di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (9/10/2022).
Baca Juga: Relawan Ganjar Dukung Jokowi Gantikan Posisi Megawati Sebagai Ketum PDIP, Projo: Tunggu Perintah
Dalam acara itu, Ganip menyatakan dirinya hadir sebagai kader PDI Perjuangan, meski dirinya memiliki latar belakang TNI.
"Bahwa ternyata gen saya ini, gen PDIP," kata Ganip saat itu.
Lalu siapakah sosok Ganip Warsito sebenarnya? Berikut ulasannya.
Ganip Warsito merupakan kelahiran Magelang, 23 November 1963. Ia merupakan lulusan akademi militer (akmil) pada 1986.
Ketika lulus, Ganip bergabung di divisi infanteri. Di divisi itu ia berhasil meraih posisi sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan.
Oleh karena itulah Ganip termasuk bukan orang sembarangan di TNI AD. Ganip berhasil memperoleh sederet brevet, mulai dari Cakra Kostrad, Pemburu, tank kavaleri hingga brevet pertempuran hutan.
Ia memiliki segudang pengalaman pada bidang infanteri, yang merupakan pasukan tempur darat dengan metode pertempuran jarak dekat.
Selain itu, Ganip juga pernah mengisi sejumlah posisi strategis di tubuh TNI. Ketika menyandang jabatan Brigadir Jenderal (Brigjen) atau jenderal bintang satu pada 2014, ia menjadi Direktur Latihan (Dirlat) Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat).
Ia mengemban jabatan tersebut hanya setahun, sebab pada 2015 Ganip digeser untuk menjadi Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad dengan pangkat Mayor Jenderal atau jenderal bintang dua.
Ketika itu pula ia pernah menjadi Pa Sahli Tk III Bisang Polkamnas Panglima TNI pada 2016, Pangdam XIII/Merdeka.
Jabatan itu meliputi wilayah tugas komando pertahanan kewilayahan pertahanan Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah pada periode 2016-2018. Kemudian, Pa Sahli Tk III Bidang Hubint Panglima TNI pada 2018 serta Asops Panglima TNI pada 2018-2019.
Tak lama kemudian, pada 2019-2021, Ganip kembali digeser untuk menjadi Panglima Komando gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) dengan pangkat Letnan Jenderal.
Pada 1 Februari 2021, Panglima TNI saat itu Marsekal Hadi Tjahjanto melantik Ganip sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI. Ini adalah jabatan terakhir yang ia emban di TNI sebelum menjadi Kepala BNPB.
Dan pada 24 Mei 2021, Ganip resmi dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menggantikan Doni Monardo.
Namun ia tak lama menjabat sebagai Kepala BNPB. Ia meninggalkan posisi itu pada 17 November 2021.
Kontributor : Damayanti Kahyangan