Pro Kontra Perayaan Halloween di Arab Saudi: Warga Senang, Ulama Geram

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 31 Oktober 2022 | 13:44 WIB
Pro Kontra Perayaan Halloween di Arab Saudi: Warga Senang, Ulama Geram
Hallowen di Arab [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Arab Saudi kini akhirnya bisa turut merayakan Halloween, sebuah tradisi di malam 31 Oktober penuh nuansa mistis dan horor. Pemerintah tak lagi melarang rakyat untuk merayakan Halloween dan warga kini berbondong-bondong memenuhi jalanan ibu kota berbalut kostum bak masyarakat di negara Barat.

Berkaca dari unggahan media sosial Twitter pemerintah Arab Saudi @AlArabiya_KSA, warga menyambut baik perayaan Halloween tahun ini. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya warga bergembira sembari mengenakan kostum tokoh-tokoh film horor memenuhi jalanan Riyadh, Kamis (27/10/2022) hingga Jumat (28/10).

Sayangnya, tak seluruh pihak menerima perayaan Halloween di negara yang identik dengan syariat Islam tersebut. Beberapa ulama mengecam keras dan menyayangkan fenomena itu hingga memicu pro dan kontra.

Berikut reaksi pro maupun kontra dari warga hingga ulama.

Baca Juga: Bikin Mata Lelaki Melek, Anya Geraldine Tampil Seksi dengan Kostum Mystique dan Mermaid Saat Pesta Halloween

Warga sambut baik perayaan Halloween

Mengutip laman media lokal Arab Saudi Arab News, kawasan Boulevard Riyadh menggratiskan tiket masuk pesta Halloween bagi warga yang datang dengan kostum bernuansa horor.

Warga tampak tetap mengikuti euforia meski negara tersebut terkenal dengan peraturan yang keras didasari oleh hukum-hukum agama. Salah seorang warga, Abdulrahman mengaku dirinya tetap merayakan meski di tengah perdebatan halal-haram perayaan Halloween.

"Ini perayaan yang hebat. Sejujurnya, ada spirit kegembiraan. Mengenai haram atau halal, saya tidak tahu. Kami merayakannya sekadar untuk senang-senang, tidak ada maksud lain," ujar Abdulrahman kepada awak media Arab News.

Warga lain bernama Khaled Alharbi menilai tak ada salahnya jika merayakan Halloween dengan niat bersenang-senang.

Baca Juga: Mengenal Cardiac Arrest atau Henti Jantung, Diduga Picu Ratusan Orang Tewas di Halloween Itaewon

"Tindakan yang didasarkan pada niat. Aku di sini hanya untuk bersenang-senang," ujar Alharbi saat diwawancarai wartawan Arab News.

Media New York Times juga menangkap momen yang bersejarah di negara tersebut. Seorang warga lokal juga menilai bahwa pemerintah Arab Saudi mulai berubah ke arah yang lebih baik dan menerima hal-hal baru.

"Saudi sedang berubah," kata Abdulaziz Khaled, seorang mahasiswa.

Warganet dan ulama dibuat geram

Nahasnya, segelintir publik menyayangkan perayaan Halloween di negara berasaskan nilai Islam tersebut.

Beberapa warganet bahkan menilai fenomena tersebut adalah tanda akhir zaman.

"Kebanyakan bangsa Arab ini memang dikenali dengan Arab Jahiliyah sebelum Islam datang. Kini, kejahilan demi kejahilan sedang melanda di Saudi," tulis warganet di Twitter.

"Tadi malam adalah perayaan Halloween di Arab Saudi. Begitulah sabda nabi, jika mereka sampai masuk ke lubang cicak kamu akan mengikutinya. Tanda akhir zaman," timpal lainnya.

Sosok ulama kondang lokal, Ustadz Hilmi Firdausi juga turut melayangkan kecaman.

Sang Ustaz tersebut merasa prihatin bahwa masyarakat Arab Saudi kini berubah.

"Prihatin sekali menonton video perayaan Halloween di Ryadh. Wallahulmusta’an," cuit sang Ustaz.

Ia juga menegaskan kepada masyarakat agar tak menjadikan fenomena tersebut sebagai kiblat perubahan dan tetap berpegang kepada ulama Salaf.

"Ini membuktikan, kita itu berislam bukan ikut Arab Saudi, tapi ikut Allah & RasulNya serta ulama salafusshalih," lanjut Hilmi.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI