Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan platform digital berbasis interaksi sosial di dunia virtual bernama "Jagat Nusantara". Acara ini digelar tepat pada perayaan Hari Sumpah Pemuda, Jumat (28/10/2022) di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta.
Platform tersebut menampilkan suasana Ibu Kota Nusantara (IKN) versi digital atau metaverse yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Adapun tujuan peluncurannya sendiri menargetkan para generasi muda.
![Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan platform digital berbasis interaksi sosial di dunia virtual bernama "Jagat Nusantara" di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (28/10/2022). [Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/28/27935-presiden-jokowi-luncurkan-jagat-nusantara.jpg)
Selengkapnya mengenai Jagat Nusantara yang diluncurkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu bisa diketahui melalui fakta-fakta berikut.
Sementara Bisa Diakses secara Gratis
Co-Founder sekaligus CEO Jagat Barry Beagen dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa saat ini belum ada biaya untuk mengakses IKN di Jagat Nusantara. Masyarakat hanya diminta unduh atau download jika ingin menikmati teknologi tersebut.
"Saat ini gratis, jadi download saja," ungkap Barry singkat dalam konferensi pers tersebut.
Bisa Melakukan Kegiatan Nyata secara Virtual
Melalui aplikasi ini, para pengguna dapat memanfaatkannya untuk mengadakan beragam kegiatan nyata yang dilakukan secara virtual. Misalnya, rapat, pertemuan, atau sekadar nonton film bersama.
Kerennya lagi, Jagat mampu memfasilitasi konser virtual, pertunjukan karya digital, serta interaksi imersif lainnya. Hal ini bisa diakses melalui aplikasi atau laman web-nya menggunakan gawai.
Baca Juga: Presiden Jokowi Luncurkan Metaverse IKN Bernama Jagat Nusantara
Jagat juga akan dikembangkan secara bertahap dengan mengumpulkan beragam masukan dan menganalisis perilaku pengguna di dalam aplikasi. Hal ini bertujuan membuat lebih banyak inovasi sebagai platform inklusif yang memenuhi kebutuhan ekspresi masyarakat Indonesia.