Pendukung Andika Perkasa: Rawat Keindahan Bangsa dengan Akal Sehat

Siswanto Suara.Com
Senin, 31 Oktober 2022 | 12:57 WIB
Pendukung Andika Perkasa: Rawat Keindahan Bangsa dengan Akal Sehat
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bersama Chief Of Staff Japan Ground Self-Defense Force Jenderal Yoshida Yoshihide membahas kerja sama Indonesia-Jepang di bidang militer yang salah satunya yakni memperkuat pertahanan pantai. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia menyampaikan lewat Manifesto Politik Pendekar Indonesia tentang perlunya merawat bangsa dengan akal sehat.

"Pendekar Indonesia sebagai salah satu elemen masyarakat merasa terpanggil untuk menyatakan pendapat atau manifesto kepada khalayak, yaitu suatu pernyataan terbuka tentang apa yang kami pikirkan mengenai kondisi bangsa akhir-akhir ini," kata Ketua Relawan Pendekar Indonesia Hendrawan Saragi dalam keterangan pers, hari ini.

Pendekar Indonesia, kata dia, menyimpulkan bahwa pengalaman berbangsa dicirikan oleh tiga kemampuan yang terintegrasi, yaitu pengenalan akan kebenaran, keadilan, dan keindahan.

"Manusia dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, dan dapat membedakan antara yang indah dan yang jelek. Oleh karena itu kehidupan berbangsa yang utuh tidak hanya harus jujur dan adil, tapi berjuang menuju keindahan," katanya.

Kemudian, kata dia, akal sehat merupakan alat menilai yang baik dalam hal-hal praktis keindahan berbangsa.

Akal sehat merupakan kombinasi dari kebijaksanaan dan kehati-hatian, kata Saragi.

"Berbahagialah bangsa yang memiliki akal sehat, karena itu lebih menguntungkan daripada memiliki perak dan emas. Melalui akal sehat itu diajak melihat permasalahan bangsa secara jernih," katanya.

Berikutnya, dia mengatakan terkait korupsi oknum aparatur negara, Pendekar Indonesia mengamati intensitas perhatian publik pada hal itu semakin meluas.

Pendekar Indonesia lewat manifestonya mengusulkan cara meminimalkan tindak korupsi aparatur negara yang sederhana tapi efektif, yaitu bukan dengan melipatgandakan tenaga penegakan hukum, namun dengan mengurangi secara radikal kebijakan dan hukum yang melumpuhkan, yang membuat korupsi dimungkinkan.

Baca Juga: Survei Polmatrix: Kalahkan Anies-Andika Perkasa, Ganjar-Yenny Unggul Dalam Simulasi Pemilu

"Dengan hal ini tidak hanya korupsi akan hilang, tetapi aparat negara kemudian akan bebas beroperasi melawan penjahat yang sebenarnya," kata Saragi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI