Relawan KAMI-Ganjar Minta Maaf Usai Doakan Jokowi Jadi Ketum PDIP: Tak Ada Niatan Mengadu Domba

Senin, 31 Oktober 2022 | 12:00 WIB
Relawan KAMI-Ganjar Minta Maaf Usai Doakan Jokowi Jadi Ketum PDIP: Tak Ada Niatan Mengadu Domba
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) bertemu Presiden Jokowi (kiri). [Dok Pemprov Jateng]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo atau KAMI-Ganjar meminta maaf usai mendoakan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menjadi ketua umum PDIP di 2024. Mereka mengaku tak bermaksud mengintervensi PDIP atau pun melakukan adu domba.

"Bila statement saya mendoakan itu menjadi salah tafsir seperti yang ramai diberitakan saat ini maka dengan ini saya menyampaikan permohonan maaf bila ada pihak-pihak yang akhirnya merasa tidak nyaman atau tersinggung dengan doa tersebut dan sekali lagi saya tegaskan doa tersebut adalah murni aspirasi bukan ingin mengadu domba siapapun," kata Koordinator Nasional KAMI-Ganjar, Joko Priyoski saat dihubungi, Senin (31/10/2022).

Ia mengaku heran mengapa harapan dan doanya tersebut malah jadi buat kegaduhan. Joko kemudian mengklaim dirinya sama sekali tak ada niatan untuk mendorong pemilik suara PDIP untuk mewujudkan doanya tersebut.

"Saya heran bahasa mendoakan itu kenapa jadi rame jadi bikin saya bingung apa yang salah dari sebuah doa dan malah di anggap adu domba atau relawan siluman? Tuduhan itu seperti fitnah karena tidak ada niatan buruk apapun hanya mendoakan" tuturnya.

Baca Juga: Rayakan Ultah Ganjar Pranowo, FX Rudy Dinilai Mengabaikan Sanksi Keras dari PDIP

Lebih lanjut, ia menegaskan, pihaknya mendukung Ganjar untuk Pilpres 2024 karena dianggap punya kepribadian yang merakyat. Menurutnya, pihaknya sama sekali tak ada niat untuk melakukan manuver politik.

"Sebagai aktivis saya mendukung sosok mas Ganjar karena kepribadiannya yang merakyat dan bijak dalam melihat segala persoalan di masyarakat oleh karena itu tadinya kami berniat untuk melaksanakan deklarasi Relawan Kami-Ganjar dan tidak ada maksud ingin melakukan manuver politik," pungkasnya.

Jawaban Ganjar

Sebelumnya, Politikus PDIP yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut ada upaya mengadu domba di internal PDI Perjuangan terkait dengan isu dukungan Joko Widodo maju menjadi ketua umum PDI Perjuangan pada 2024.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]

"Saya meminta semua mewaspadai adanya penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP. Agar siapa pun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," katanya di Semarang, hari ini.

Baca Juga: Ganjar Pastikan Isu Jokowi Ketua Umum PDIP Sengaja Digulirkan untuk Adu Domba

Menurut Ganjar, dia dengan Presiden Jokowi merupakan orang partai politik yang memahami bagaimana aturan dan relasi di parpol.

"(Ide Jokowi Ketum PDIP) itu sebuah 'kengawuran' dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono," ujarnya.

Mengenai suksesi ketua umum, kata dia, kongres partai sudah mengaturnya sehingga ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP itu tidak benar.

Ganjar mengajak agar seluruh pendukung Presiden Jokowi konter isu tersebut, agar tidak menjadi bola liar.

"Saya kira yang seperti ini mesti dicermati, apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera konter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadu domba," ucapnya.

Ganjar menilai nuansa penumpang gelap dan adu domba juga tercium pada kejadian beberapa waktu lalu, dimana saat itu ada sekelompok orang mengaku sebagai sukarelawan Ganjar mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut Ketua DPR RI Puan Maharani terkait kasus KTP elektronik.

Dirinya meminta agar sukarelawan manapun tidak menggunakan strategi-strategi politik kotor, terlebih menjelang pesta demokrasi pada tahun 2024.

"Saya ingin menyampaikan relawan manapun atau siapa pun, satu agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua tidak mendiskreditkan orang, tiga juga tidak mendiskreditkan partai-partai," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI