Tragedi Halloween Itaewon: Presiden Korsel Umumkan Masa Berkabung Nasional

Diana Mariska Suara.Com
Minggu, 30 Oktober 2022 | 13:57 WIB
Tragedi Halloween Itaewon: Presiden Korsel Umumkan Masa Berkabung Nasional
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. (YONHAP / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengumumkan masa berkabung nasional usai sedikitnya 151 orang meninggal dunia dalam perayaan Halloween di pusat hiburan Itaewon yang terletak di kota Seoul.

Berdasarkan laporan Antara, pengumuman terkait masa berkabung itu disampaikan pada Minggu (30/10), dan Presiden Yoon juga menyampaikan rasa belasungkawa bagi para korban dan berharap agar korban luka segara diberikan kesembuhan.

"Ini sungguh tragis," katanya melalui sebuah pernyataan. "[Ini merupakan] sebuah tragedi sekaligus bencana yang seharusnya tidak terjadi di jantung kota Seoul tadi malam."

Tim cepat tanggap sebelumnya mengatakan bahwa kerumunan besar yang merayakan pesta Halloween di distrik populer Itaewon berdesak-desakan di sebuah gang pada Sabtu (29/10) malam. Otoritas tersebut juga menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.

Sebanyak 76 orang lainnya terluka dalam insiden tersebut, kata Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan, Choi Sung Beom saat konferensi pers di lokasi kejadian.

Pejabat setempat juga mengonfirmasi bahwa 19 orang dari korban luka kini kondisinya kritis dan menjalani perawatan darurat.

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul mengatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

"Hingga pagi ini, informasi dari kepolisian menyebutkan bahwa belum diketahui adanya WNI yang menjadi korban," demikian keterangan tertulis KBRI Seoul yang diterima di Jakarta, Minggu.

Meski demikian, KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menggali informasi tentang kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.

Perayaan Halloween itu sendiri merupakan yang pertama kalinya digelar dalam tiga tahun, setelah Korsel mencabut pembatasan COVID-19 dan larangan berkumpul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI