Suara.com - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin memuji langkah PDIP yang memberikan sanksi lisan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut dia, itu merupakan hal yang baik.
"Sangat bagus untuk pembelajaran politik internal PDIP,” ujarnya dikutip Wartaekonomi--jaringan Suara.com pada Sabtu, (29/10/2022).
Menurut dia, sanksi yang diberikan untuk Ganjar adalah cara PDIP agar dapat mendisiplinkan para kadernya.
Meski demikian, Ujang menilai publik akan merasa bahwa pemberian teguran tersebut bukan hal yang demokratis.
“Saya melihat PDIP terancam berkonflik atau pecah jika aturan partainya tidak ditegakkan,” tuturnya.
Dia berpendapat bahwa PDIP memiliki dua kader yang siap menjadi bakal capres, yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sekaligus putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ujang meyakini Ganjar tidak akan diam dan tetap bermanuver. Sebab, menurutnya, Ganjar punya sosok kuat di belakangnya.
Orang tersebut mendorong agar pergerakan politik Ganjar terus berjalan.
“Kita tahu, Puan pasti lebih direstui daripada Ganjar,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, imbas dari kata 'siap', PDI Perjuangan memberi sanksi kepada Ganjar Pranowo.
Ketua DPP PDIP bidang Dewan Kehormatan Partai Komarudin Watubun mengatakan bahwa, semua yang menyangkut calon presiden dan wakil presiden adalah kewenangan Ketua Umum partai yaitu Megawati Soekarnoputri. Seluruh kader harus tertib tanpa kecuali.
Lebih lanjut, penjatuhan sanksi dilakukan secara sama tanpa pandang bulu ke semua kader PDIP.