Suara.com dan Chandra Asri Gelar Workshop Bahas Pengelolaan Sampah di Indonesia Berbasis Ekonomi Sirkular

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 17:47 WIB
Suara.com dan Chandra Asri Gelar Workshop Bahas Pengelolaan Sampah di Indonesia Berbasis Ekonomi Sirkular
Circular Economy Specialits Chandra Asri Nicko Setyabudi memaparkan permasalahn sampah plastik dalam sesi Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Penanganan Sampah di Indonesia di Hotel Akmani, Jakarta pada Sabtu (29/10/2022). [Suara.com/Andi Ahmad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami juga melihat perlu ada upaya sebuah perusahaan dan pabrik agar tidak berdampak negatif soal sampah ini. Pasalnya, ada beberapa yang kami lakukan mengenai lingkungan, aspek ekonomi dan sebagainya, dan ini dikhawatirkan bisa menjadi kendala, untuk menyelesaikannya," katanya.

Bahkan, pihaknya saat ini juga tengah mengambil terobosan soal soal sampah didaur ulang menjadi sabuk pengaman.

"Tentunya, dari sisi lingkungan bakal mengurangi soal sampah plastik. Ini juga tentunya bisa menjadi trend tersendiri, maka kita harapkan terobosan soal daur ulang sampah ini bisa terus berkelanjutan," harapnya.

Selain masalah kualitas sampah plastik yang masih tercampur dengan sampah lainnya, beberapa jenis kemasan plastik juga masih memiliki nilai rendah, karena keterbatasan teknologi, market, dan kolektibilitas. Oleh sebab itu selain penting untuk pemilahan di sumber, Pemerintah dan Industri perlu mengembangkan teknologi dan model bisnis untuk mengatasinya.

Sementara itu, Wakil Pimpinan Redaksi Suara.com Reza Gunadha menyampaikan peliputan tekait ekonomi sirkular penanganan sampah. Ia menjabarkan, untuk melakukan peliputan secara mendalam mengenai isu penanganan sampah di lingkungan ini ada yang harus beberapa poin dipenuhi.

Wapemred Suara.com Reza Gunada menyampaikan materi peliputan naratif berbasis lingkungan dalam sesi Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Penanganan Sampah di Indonesia di Hotel Akmani Jakarta pada Sabtu (29/10/2022). [Suara.com/Andi Ahmad]
Wapemred Suara.com Reza Gunada menyampaikan materi peliputan naratif berbasis lingkungan dalam sesi Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Penanganan Sampah di Indonesia di Hotel Akmani Jakarta pada Sabtu (29/10/2022). [Suara.com/Andi Ahmad]

Sebab, problematika terkait isu Lingkungan ini sangat sulit, karena harus ada rubrik khusus, bahasa teknis yang tidak diketahui oleh semua jurnalis, kendalanya minat pembaca yang sedikit dan juga pengeluaran atau biaya soal liputan.

Ia mengungkapkan, ada tujuh pertimbangan dalam peliputan khusus soal lingkungan yang dibagikan Suara.com untuk media lokal di daerah.

Pertama adalah harus mencari fakta yang akan menjadi isu pemberitaan soal lingkungan. Kedua, konflik, yakni harus mencari soal konflik pada pembahasan sebuah pemberitaan, baik itu orang dengan orang, kelompok dengan kelompok, atau masyarakat dengan negara.

Ketiga, karakter, yakni harus mencari tokoh yang kuat, seperti kasus Wadas di Jawa Tengah, cari orang memang melawan dengan karakter kuat, tidak perlu ketua ataupun kepala desa atau tokoh masyarakat itu sendiri.

Baca Juga: Chandra Asri Dapat Fasilitas Kredit Rp 1,49 Triliun dari UOB

Keempat mempertimbangkan akses, kelima soal emosi, yakni mencari emosi seperti amarah, kesedihan, apakah itu bisa mendukung untuk mencari dalam membuat sebuah pemberitaan story telling.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI