Suara.com dan Chandra Asri Gelar Workshop Bahas Pengelolaan Sampah di Indonesia Berbasis Ekonomi Sirkular

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 17:47 WIB
Suara.com dan Chandra Asri Gelar Workshop Bahas Pengelolaan Sampah di Indonesia Berbasis Ekonomi Sirkular
Circular Economy Specialits Chandra Asri Nicko Setyabudi memaparkan permasalahn sampah plastik dalam sesi Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Penanganan Sampah di Indonesia di Hotel Akmani, Jakarta pada Sabtu (29/10/2022). [Suara.com/Andi Ahmad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini pengelolaan atau pengolahan sampah masih menjadi pekerjaan rumah atau PR yang sangat krusial di Tanah Air. Pasalnya, berdasarkan data Kementerian LHK, Indonesia saat ini menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada 2020, terutama sampah plastik.

Meski, pada pusat perbelanjaan di sejumlah daerah sudah mengurangi penggunaan kantong plastik. Nyatanya, berdasarkan data dari Sustainable Waste Indonesia (SWI), jenis sampah kedua terbanyak saat ini adalah plastik.

Pada acara Workshop dan Fellowship yang digelar Suara.com dan Chandra Asri, turut membahas mengenai soal isu sampah di Indonesia, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Akmani Jakarta pada Sabtu (29/10/2022) bertema 'Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Penanganan Sampah di Indonesia.'

Direktur Sustainable Waste Indonesia (SWI) Dini Trisyanti mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya, komposisi sampah berdasarkan jenis sampah ini terbanyak adalah sisa Makanan 39,99 persen. Sedangkan, untuk kayu atau ranting 12,84 persen, kertas karton 12,07 persen, plastik 17,73 persen, kaca 2,34 persen, karet/kulit 1,75 persen, kain 2,5 persen, logam 3,16 persen, lainnya 7,62 persen.

"Ini tentu menjadi PR kita bersama di Indonesia, apalagi Negara kita ini tercatata eksplor kertas terbesar di dunia lima besar," katanya, saat memberikan materi di hadapan para peserta dari sejumlah media di daerah.

Bahkan kata dia, dari data Kementerian LHK menyebutkan juga penyumbang sampah terbesar berasal dari rumah tangga yakni sebanyak 37,3%. Sedangkan, sampah dari pasar tradisional 16,4%, sebanyak 15,9% berasal dari kawasan dan 14,6% berasal dari sumber lainnya.

"Dengan adanya permasalahan sampah ini, diharapkan media juga bisa menjadi motor utama untuk menginformasikan soal kondisi sampah di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Circular Economy Specialits Chandra Asri Nicko Setyabudi mengungkapkan, permasalahan sampah di Indonesia terutama sampah plastik bisa diatasi dengan kolaborasi seluruh stakeholder.

"Persoalan sampah ini sebetulnya bisa kita atasi dengan cara berkolaborasi, antara aktivis, masyarakat, pemerintah dan yang lainnya," ujarnya.

Baca Juga: Chandra Asri Dapat Fasilitas Kredit Rp 1,49 Triliun dari UOB

Saat ini kata Nicko sapaan akrabnya, pihaknya tengah berfokus kepada keberlanjutan Chandra Asri dalam mengelola soal sampah untuk berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI