Suara.com - Pidato Presiden Jokowi di acara HUT ke-58 Golkar beberapa saat lalu masih menjadi pembahasan.
Pada saat itu, Jokowi meminta supaya Partai Golkar tidak boleh sembrono dalam memilih atau mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapre) untuk Pilpres 2024 mendatang.
"Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan co-pilot yang akan dipilih oleh rakyat. Jangan sembarangan pilih capres cawapres. Saya yakin Golkar akan dengan cermat, teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan capres dan cawapres 2024. Dan saya meyakini bahwa yang akan dipilih oleh partai Golkar ini adalah tokoh-tokoh yang benar," kata Jokowi di JIExpo, Jumat (21/20/2022).
Ketua Majelis Dewan Syura Partai Ummat Amien Rais pun turut buka suara dan berkomentar pedas soal pernyataan Jokowi tersebut.
Baca Juga: Platform Digital Jagat Nusantara Diluncurkan Presiden Jokowi
Amien Rais menyampaikan bahwa pernyataan presiden itu seperti layaknya ditunjukkan kepada diri Jokowi sendiri.
"Ketika saya mendengar pidato Pak Jokowi itu saya berpikir apakah Pak Jokowi sedang menepuk air didulang terpercik muka sendiri?" kata Amien Rais dikutip dari wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Sabtu (29/10/2022).
Menurut Amien, karir perpolitikan Jokowi diduga sudah dipersiapkan sejak awal.
Dia lalu menyinggung soal karir Jokowi begitu mulus, yang bermula sebagai pedagang mebel dan pengusaha kayu hingga menjadi Wali Kota Solo.
"Saya langsung ingat betapa sebuah mesin politik dan mesin keuangan dan tentu ada operasi politik dan mungkin juga operasi intelijen yang dapat berhasil memoles Jokowi waktu itu yang hanya berdagang mebel dan pengusaha kayu sehingga lantas bisa menjadi Wali Kota Solo," imbuh Amien Rais.
Baca Juga: Ceramah Gus Miftah Soal Ramalan Joyo Boyo, Masyarakat Teriakan Ganjar Pranowo
Amien melanjutkannya dengan karis Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta sampai Presiden saat ini.
"Belum selesai dengan periode kedua baru 2 tahun kemudian lari ke Jakarta ikut berkompetisil, dan berhasil menjadi Gubernur DKI. Tahun 2012 itu Pak Jokowi sudah jadi gubernur, mestinya itu sampai 2017. Tapi baru 2 tahun Pak Jokowi sudah ikut pemilihan presiden dan bisa menang," sambungnya.
Lantas, pernyataan Jokowi yang mewanti-wanti untuk tak sembrono pilih capres dipersoalkan oleh Amien Rais.
Sebab, menurutnya justru Jokowi lah yang selama ini bertindak sembrono selama terjun dalam dunia politik.
"Apa Pak Jokowi lupa pada sejarahnya sendiri. Nah maka bila hasil presidensi keberhasilan Jokowi itu kita lihat sekarang ini maka kita segera mengetahui bahwa memang proses politik yang dilewati Pak Jokowi dari Walikota Solo sampai presiden itu memang ya sembrono tidak ada kecermatan dan tidak ada kehati-hatian," jelas Amien.
Kemudian, Amien menyinggung lagi terkait pernyataan Jusuf Kalla yang menyatakan apabila Jokowi yang memimpin maka Indonesia bisa hancur.
"Saya masih ingat Pak Jusuf Kalla mengatakan 'kalau Pak Jokowi ikut jadi capres ikut pertandingan Presiden itu ya maka negara Indonesia bisa hancur'. Itu kata pak JK, ia mengingatkan ini memilih Presiden untuk 240 juta rakyat itu bukan perkara uji coba bukan perkara apa semaunya tidak ada nilai dan sebagainya," katanya.