Acara Pamungkas Local Media Summit 2022: Bicara Peluang dan Tantangan Media Lokal

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 09:42 WIB
Acara Pamungkas Local Media Summit 2022: Bicara Peluang dan Tantangan Media Lokal
Acara penutupan Local Media Summit 2022.(Suara.com/Wakos Reza Gautama)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Di jepang ada Smartnews jadi unicorn. (penghasilannya) 1,1 miliar dolar. dan itu investornya banyak sekali. Yang dilakukan fokus sofware development. artinya teknologi, teknologi, teknologi,” papar Sapto.

Menurut Sapto model bisnis online tidak lagi seperti model bisnis konvensional yang pembiayaanya dari kerja sama dengan pemda dan instansi, sponsorship, kepanjangan tangan dari funding, LSM, bagian dari PR dan EO, developing komunitas, dll.

“Sementara online memiliki standar advertising ada direct, agency, bill comm, programatic, block chain , konten premium, google news show case, platform medsos, community engagement, community insight dan apps game,” ujar dia.

Di akhir presentasinya, Sapto mengingatkan bahwa peran pers selain sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan juga berperan sebagai kontrol sosial.

“Jangan sampai terjual idealisnya. Karena kita sudah sebagai pilar keempat demokrasi. Pers yang kuat dan independen secara finansial semestinya menjalankan amanah UU Pers,” tutupnya.

Sementara itu Corporate Communications Director of Danone Arief Mujahidin, mengatakan, model kerja sama antara perusahaan dengan media massa kini beragam.

Menurutnya dalam menjalin sebuah hubungan kerja sama harus mutual dan tidak bisa dipaksakan.

“Jadi jangan bilang hei kamu masang kerja sama sama aku viewnya cuma 100, 200. Kami lakukan media mapping tapi anda juga harus melakukan mapping aqua ini iklannya mau seperti apa. Kerja sama bisa dengan konten, amplifikasi, pelatihan,” kata dia.

Sementara itu Managing Partner Inventure Yuswohady berbicara mengenai landscape media saat ini. Menurut dia, landscape media awalnya vertikal seperti billboard dan televisi di mana hanya komunikasi satu arah.

Baca Juga: CEO Indotnesia: Koperasi Multi Pihak Produsen hingga Konsumen Tergabung Jadi Satu

“Setelah internet dan sosial media, pola bergeser menjadi dua arah dan sifatnya many to many. Itulah yang ada di facebook, Tiktok dan IG,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI