Anies Baswedan Hati-hati! Pengamat Ingatkan Bahaya Oligarki dan 'Koalisi Amplop': Anda Akan Diborgol...

Jum'at, 28 Oktober 2022 | 17:04 WIB
Anies Baswedan Hati-hati! Pengamat Ingatkan Bahaya Oligarki dan 'Koalisi Amplop': Anda Akan Diborgol...
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan di depan Ruang Sasana Bhakti Praja, Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (17/10/2022). [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih banyak agenda yang harus dituntaskan pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden Partai NasDem. Mulai dari mencari calon wakil presidennya hingga membentuk koalisi partai.

Namun proses ini rupanya membuat khawatir sejumlah orang, termasuk dari pengamat politik Rocky Gerung. Akademisi yang kerap mengkritik pemerintahan itu menilai oligarki bisa mengincar dan pada akhirnya membuat Anies tak ada bedanya dengan Presiden Joko Widodo.

Rocky Gerung blak-blakan menyampaikan hal ini ketika berdiskusi dengan Hersubeno Arief, seperti dilihat Suara.com di kanal YouTube-nya.

Pasalnya ia menilai ketiga partai, yakni Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat yang berpotensi membentuk poros koalisi tidak memiliki cukup modal untuk mengusung Anies hingga Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: Jadi Capres di Musra III Kalahkan Prabowo hingga Ganjar, Sandiaga: Terima Kasih

"Semua partai yang berkoalisi mendukung Anies nggak ada uang, itu kosong semua. Lalu pertanyaannya darimana dia dapat uang? Ya Anies akan didagangkan ke oligarki," ujar Rocky, dikutip pada Jumat (28/10/2022).

Rocky menjelaskan, keterlibatan oligarki yang pada akhirnya akan membuat Anies tidak bisa bekerja seperti yang diharapkan para pendukungnya.

"Jadi perjanjian antara oligarki dan partai pendukung Anies itu yang akan menjadi borgol untuk Anies ke depan. Itu yang ingin kita beritahu ke Anies," terang Rocky.

"Anda akan diborgol oleh orang yang mencarikan uang buat Anda tetapi dengan janji yang nggak bisa Anda penuhi nanti," lanjutnya.

Meski begitu, Rocky tidak menepis bila oligarki akan bergabung mendukung Anies ketika mencapai putaran kampanye nanti. "Tapi di awal, kebersihan moral itu yang kita perlukan," katanya.

Baca Juga: PKS Serius Dorong Aher jadi Cawapres Anies, Jadwal Pertemuan Dua Mantan Gubernur Sudah Diatur

Padahal saat ini ada relawan di tingkat lokal yang siap menyumbangkan uang untuk membantu pencapresan Anies. Namun relawan ini dikhawatirkan akan balik badan apabila Anies tidak bergerak sesuai keinginan mereka, yakni menjadi antitesis Jokowi.

Presiden Jokowi saat didampingi Gubernur DKI Anies Baswedan meninjau sirkuit Formula E di Ancol. (Suara.com/Ria Rizki)
Presiden Jokowi saat didampingi Gubernur DKI Anies Baswedan meninjau sirkuit Formula E di Ancol. (Suara.com/Ria Rizki)

"Nah yang lebih penting, kita mau dapat kepastian. Kalau koalisi Anies ini diucapkan nanti mungkin tanggal 10 November, harus pasti bagi relawan, koalisi ini akan mendukung Anies sesuai dengan keinginan relawan, yaitu Anies akan menjadi antitesis Jokowi," terang Rocky.

"Kalau itu nggak terjadi saya khawatir banyak akan relawan yang akan merasa, 'Wah kalau begitu nggak ada gunanya kita kumpulkan uang secara volunteer untuk mem-back up Anies'. Nah ini juga akan mematahkan semangat relawan, padahal Anies pertama dideklarasikan oleh relawan," imbuhnya.

Di sisi lain, Rocky juga menilai ketiga partai yang akan membentuk koalisi ini memiliki niat terselubung alih-alih memikirkan masa depan bangsa. Inilah yang disebutnya sebagai membentuk koalisi amplop.

"Tukar tambah kepentingan material lebih penting daripada membayangkan masa depan bangsa sebetulnya. Jadi ada palsunya juga nih koalisi, ya koalisi amplop sebetulnya dasarnya. (Soal) berpikir masa depan itu belakangan," tandas Rocky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI