Taiwan Desak China Berdialog Terkait Urusan Stabilitas Kawasan

Diana Mariska Suara.Com
Jum'at, 28 Oktober 2022 | 15:21 WIB
Taiwan Desak China Berdialog Terkait Urusan Stabilitas Kawasan
Ilustrasi - Bendera China dan Taiwan. (ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/as.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pejabat Taiwan menyebut China harus menghentikan aksi unjuk kekuatan dan seharusnya memulai dialog untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Sebelumnya, China telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan sejak Agustus dengan menggelar latihan blokade di sekitar pulau itu sebagai respons atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taipei.

"Beijing harus menghentikan unjuk kekuatannya karena hal itu hanya memperlebar jurang di antara kedua pihak dan meningkatkan ketegangan di kawasan," kata Menteri Dewan Urusan Daratan, Chiu Tai-san, dalam sebuah forum di Taipei pada Jumat (28/10).

"Kami mendesak China daratan untuk meletakkan senjata serta menjaga perdamaian dan stabilitas. Kunci perdamaian adalah mengubah cara berpikir tentang menangani masalah dengan kekuatan," kata Chiu.

Ia menambahkan Beijing harus menyelesaikan perselisihan dengan Taipei lewat "dialog konstruktif tanpa syarat".

Chiu juga mengatakan dirinya berharap China bisa secara bertahap melonggarkan pembatasan perjalanan yang bertujuan untuk mengendalikan pandemi COVID-19, sehingga kedua pihak dapat melanjutkan "pertukaran secara sehat dan tertib serta menciptakan ruang bagi interaksi yang positif".

China telah berulang kali menolak tawaran untuk berdialog atas dasar kesetaraan dan saling menghormati, dengan pemimpin Taiwan, Tsai Ing-wen, yang dipandang oleh Beijing sebagai separatis.

China sendiri menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya.

Presiden China, Xi Jinping, pada awal bulan ini mengatakan bahwa upaya menyelesaikan masalah Taiwan tergantung pada rakyat China.

Dia juga mengatakan bahwa China tidak akan pernah menghapus kemungkinan penggunaan kekuatan terhadap Taiwan.

Sementara itu, Taipei menyebut bahwa masa depan Taiwan hanya dapat diputuskan oleh rakyatnya. Pemerintah Taiwan mengatakan klaim kedaulatan China tidak berlaku karena pulau itu tidak pernah dikuasi oleh Republik Rakyat China (RRC). [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI