Suara.com - Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin mengaku banyak pihak mendukung dirinya menjadi calon wakil presiden atau cawapres 2024. Ia bahkan mengaku memiliki modal 130 juta massa yang merupakan pendukung PA 212.
Mengutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Novel sebelumnya mengatakan dalam wawancara bahwa dirinya didukung menjadi cawapres saat berkeliling ke beberapa daerah. Ia juga menyebut kerap diwawancarai terkait rencana pencawapresan.
"Persis berkeliling dua minggu, ini viral di mana-mana sampai saat ini untuk saya menjadi cawapres itu luar biasa. Dua minggu itu tiap hari saya masih menerima, sampai detik ini saya juga masih diwawancara untuk masalah pencawapresan saya," kata Novel.
Novel juga menyinggung adanya pihak yang menyebut dirinya halusinasi karena mengaku didukung sebagai cawapres. Ia pun menjelaskan dirinya memiliki modal massa PA 212 yang mencapai 13 juta orang, berkaca pada aksi bela Islam 212.
"Dan saya luruskan ada satu lembaga survei tertentu mengatakan sangat jauh kemungkinan bahkan saya dikatakan berhalusinasi. Saya bilang saya sampaikan massa 212 itu riil. Bukan halusinasi dan massa 212 itu spektakuler, 2018 itu masa puncaknya Aksi Bela Islam 212 itu berjumlah 13 juta orang," jelasnya.
"13 juta boleh dikatakan perwakilan dari seluruh daerah dan dari seluruh unsur yang ada. Saya pun bisa mewakili 20 orang atau 30 orang bahkan 50 orang karena saya yang bergerak dengan keluarga saya, lingkungan saya," sambungnya.
Menurutnya, satu orang massa PA 212 mewakili 10 orang. Karena itu, 13 juta massa PA 212 hanyalah perwakilan dari jumlah sebenarnya yang 10 kali lipat lebih banyak, yakni 130 juta.
"Nah perwakilan 13 juta itu boleh kita pukul rata. Satu orang mewakili 10 orang saja, artinya massa dan simpatisan 212 itu bisa 130 juta orang, itu kalau kita mengambil sampel satu orang mewakili 10 orang yang hadir ketika itu, itu massa yang riil," jelas Novel.
Hitung-hitungan Novel mengenai massa PA 212 yang berpotensi mendukungnya sebagai cawapres pun ditertawakan oleh pegiat media sosial Rudi S Kamri. Ia heran dan mempertanyakan perhitungan "ilmu statistik Novel".
"Novel Bamukmin menghitung dengan ilmu statistik versi Novel: kalau anggota PA 212 itu 13 juta. Kalau satu orang anggota dianggap mewakili 10 orang artinya tinggal dikalikan 13 juta berarti total 130 juta rakyat Indonesia mendukungnya jadi cawapres," ujar Rudi S Kamri.
Rudi pun tertawa dan tidak habis pikir bagaimana Novel bisa memiliki kesimpulan didukung 130 juta orang. Padahal, pada Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf Amin hanya mendapatkan 55,05 persen suara, atau 85 juta pemilih.
"Prabowo-Sandiaga meraih 44,5 persen, yang setara dengan 68 juta orang. Nah bayangkan kalau 130 juta pemilih Novel, ini luar biasa," sindir Rudi.
"Dan herannya nama Novel sendiri kok tidak pernah masuk radar lembaga survei manapun, mungkin mereka punya lembaga survei sendiri seperti misalnya lembaga survei Petamburan mungkin atau PA 212 punya lembaga survei tersendiri?" tanyanya.
Secara menohok, Rudi menyebut Novel asal berbicara dengan tingkat kepercayaan diri yang tidak masuk akal. Ia pun menyarankan agar Novel bercermin dan mengevaluasi diri.
"Klaim 130 juta ini kan statistik yang sangat koplak, asal mangap. Atau mungkin memang media sengaja menelanjangi dirinya supaya orang-orang seperti saya berkomentar," kritiknya.
"Jadi perhitungan tidak masuk akal kalau 130 juta. Pedenya itu loh! Saya pengen tahu bagaimana dia mendefinisikan 'saya itu apa dan siapa' introspeksi diri evaluasi diri," tandasnya.