Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mendorong agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi membenahi sistem pendidikan agar Indonesia dapat berkembang menjadi negara yang lebih baik.
Pasalnya, Hasto mensinyalir adanya upaya-upaya praktik radikalisme yang coba disusupkan ke dalam pendidikan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Hasto saat menyampaikan pidato politik saat puncak perayaan Hari Sumpah Pemuda yang digelar PDIP di Sekolah Partai, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022).
"Kami mendorong untuk memimpikan, Pak Jokowi melalui Menteri Pendidikan kepada Nadiem Makariem, agar secepatmya membenahi dunia pendidikan kita. Sehingga dunia pendidikan tidak diwarnai praktik-praktik intoleransi. Dunia pendidikan tidak diwarnai oleh praktik-praktik yang sedang mempersoalkan bajunya apa. Sekarang sering muncul," kata Hasto.
Baca Juga: Pendidikan Transisi Penerbang Sukhoi Resmi Dibuka
Hasto mengatakan, kekinian dunia pendidikan menjadi ajang dari berbagai pengaruh-pengaruh untuk bekerjanya pemikiran pemikiran yang digerakkan oleh radikalisme sempit hingga ideologi kegelapan. Untuk itu, menurutnya, wawasan kebangsaan perlu diperluas.
Hasto kemudian menyinggung negara China yang saat ini lebih maju dari Indonesia setelah mengikuti Konferensi Asia Afrika di Bandung.
Padahal sebelumnya China jauh tertinggal di bawah Indonesia sebelum mengikuti Konferensi Asia Afrika.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan, pembenahan dunia pendidikan di tanah air menjadi kunci keberlanjutan bangsa menghadapi tantangan ke depan.
"Kita melihat bagaimana China menampilkan kebesarannya, sebagai bangsa yang diperhitungkan secara politik di dunia internasional, secara ekonomi, kebudayaan termasuk prestasi olahraga yang luar biasa, kekuatan perekonomian luar biasa," tuturnya.
Baca Juga: Beasiswa Rinaldi untuk Membantu Pendidikan Anak Muda di Indonesia
Adapun untuk menciptakan pemimpin ke depan, Hasto menilai perlunya membenahi sistem pendidikan di tanah air.
"Sumber daya alam kita jauh lebih mampu tapi kenapa Singapura di atas kita? PDI Perjuangan menyiapkan kepemimpinan teknokratik karena akselerasi bangsa tidak bisa tanpa kemajuan pendidikan dan teknologi," pungkasnya.