Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengklaim, bahwa partainya sebagai parpol pelopor selalu menerapkan disiplin dalam berbagai hal, seperti di sisi ideologi hingga organisasi.
Hasto menyindir adanya partai pendukung Jokowi-Maruf menyatakan dukungan kepada pemerintah, tetapi bergaul dengan pihak yang mengkritik Pemerintah.
Hal itu disampaikan Hasto saat menyampaikan pidato politik saat puncak perayaan Hari Sumpah Pemuda yang digelar PDIP di Sekolah Partai, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022).
"PDI Perjuangan sebagai partai pelopor memiliki disiplin organisasi, disiplin Ideologi, disiplin teori, disiplin gerakan, dan disiplin dalam bertindak," kata Hasto.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda, Jokowi Unggah Karikatur Pahlawan hingga Sosok Mirip Dilan Cepmek
Menurutnya, PDIP hingga kekinian masih berkomitmen dalam tindakan setelah menyatakan dukungan kepada pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo-Maruf Amin.
"Jangan kita tidak disiplin mengaku mendukung pemerintahan Jokowi dan kemudian Bapak Kyai Haji Ma'ruf Amin, sampai akhir tahun, tetapi bergandengan erat dengan partai-partai yang setiap hari mengkritik Pak Jokowi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hasto menekankan, PDIP tidak ingin politik identitas dipakai demi kepentingan politik sesaat.
"Politik kita adalah politik kebangsaan, politik kita adalah politik yang mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia, agar kita bisa menjadi pemimpin di antara bangsa di dunia," tuturnya.
Bertepatan dengan hari sumpah pemuda, Hasto berharap pemuda Indonesia bertindak atas nama bangsa dan negara. Bukan sekadar berdasar suku, golongan, agama, etnis, apalagi mengacu bahasa dan golongan.
Baca Juga: Johanis Tanak Dilantik Menjadi Wakil Ketua KPK
"Maka ini penting sekali kita memperingati Sumpah Pemuda dalam persiapan Pemilu 2024 ini, bahkan wajib bagi seluruh pemuda-pemudi anggota PDI perjuangan untuk menggelorakan semangat Sumpah Pemuda dan ikrar Sumpah Pemuda tiap hari. Begitu kita bangun, kita gelorakan, kita satu tanah air, kita satu bangsa, kita punya bahasa persatuan, itu yang harus diwajibkan," tandasnya.