Sebut Hubungan Jokowi dan NasDem Bakal Retak, Ray Rangkuti: Tinggal Tunggu Waktunya Saja

Kamis, 27 Oktober 2022 | 17:14 WIB
Sebut Hubungan Jokowi dan NasDem Bakal Retak, Ray Rangkuti: Tinggal Tunggu Waktunya Saja
Prediksi Hubungan Jokowi dengan NasDem Bakal Retak, Ray Rangkuti: Ini soal Waktu Saja. [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Komitmen NasDem

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, menyinggung soal adanya pihak-pihak yang mempertanyakan komitmen partainya ke pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Terlebih hal itu muncul usai NasDem mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terpantau keluar dari lobby NasDen Tower di tengah kabar pertemuan dirinya dengan Ketum Nasdem AHY. (Suara.com/Novian)
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terpantau keluar dari lobby NasDen Tower di tengah kabar pertemuan dirinya dengan Ketum Nasdem AHY. (Suara.com/Novian)

Surya menegaskan, bahwa kekinian NasDem masih berkomitmen penuh mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin hingga masa kepemerintahannya berakhir di 2024.

Ia lantas mengilustrasikan dengan mencontohkan NasDem mendukung kebijakan Jokowi-Maruf saat menaikkan harga BBM beberapa waktu lalu.

"Saya mau memberikan ilustrasi kepada sauadara baru berapa puluh hari yang lalu pemerintahan Jokowi-Maruf Amin mengambil kebijakan strategis yang luar biasa. Untuk apa? Untuk mengambil faedah yang lebih berarti bagi kontinunity pembangunan bangsa ini," kata Surya dihadapan kadernya dalam sambutan acara peluncuran Nasdem Memanggil di NasDem Tower, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Surya menegaskan, kebijakan pemerintah menaikan harga BBM merupakan hal yang sudah tepat. NasDem mendukung kebijakan itu setulus-tulusnya.

Namun ia menyinggung hanya NasDem di DPR RI yang menyatakan mendukung kebijakan itu. Sementara 6 fraksi lain koalisi pemerintah dianggapnya tak setuju.

"Karena dianggap kebijakan yg tepat NasDem memberikan dukungan yg setulusnya-tulusnya sepnuhnyaa tapi aneh bin ajaib kalau di sidang dewan sana ada 9 ftaksi ada 7 fraksi partai koalisi pemerintahan hanya ada 1 fraksi yang menyatakan jalan terus kenaikan BBM ini. Artinya apa? Artinya partai-partai atau frakdi lain menyatakan tidak tepat" tuturnya.

Ia lantas menceritakan soal perbincangan dirinya dengan Presiden Jokowi kala momen makan siang bersama. Surya sesumbar ke Jokowi menjadi satu-satunya partai yang mendukung kebijakan kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Banyak Petinggi Polri Dapat Jabatan Strategis di Pemerintahan Jokowi, Pengamat: Bisa Jadi Alat Pertahanan Kekuasaan

"Saya sambil bercanda bilang sama pak Jokowi 'bapak presiden kita punya tujuh fraksi koalisi pemerintahan ini ini kebijakan kenaikan BBM, enam fraksi tidak sepakat hanya 1 fraksi yang sepakat ini kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini'," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI