Sebut Hubungan Jokowi dan NasDem Bakal Retak, Ray Rangkuti: Tinggal Tunggu Waktunya Saja

Kamis, 27 Oktober 2022 | 17:14 WIB
Sebut Hubungan Jokowi dan NasDem Bakal Retak, Ray Rangkuti: Tinggal Tunggu Waktunya Saja
Prediksi Hubungan Jokowi dengan NasDem Bakal Retak, Ray Rangkuti: Ini soal Waktu Saja. [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkunti, menilai hubungan antara Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dengan Partai NasDem akan retak. Menurutnya, hal itu akan terjadi tinggal menunggu waktu saja.

"Saya kira hubungan pak Jokowi dengan NasDem ini bakal retak ini soal waktu saja, apakah sekarang atau nanti di akhir 2023, tapi paling lama itu bulan Februari 2023 itu akan kelihatan retaknya," kata Ray dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate dengan tajuk "PDIP vs NasDem: Ojo Dibandingke?", Kamis (27/10/2022).

Ray pun mengemukakan argumennya mengapa dirinya memprediksi hubungan Jokowi dengan NasDem akan selesai. Setidaknya ada 5 alasan yang dibeberkan oleh Ray.

Pertama, Ray melihat dari sikap Jokowi yang enggan menanggapi soal pendeklarasian Anies oleh NasDem sebagai bakal calon presiden. Jokowi justru, kata dia, kala itu meminta semua pihak fokus pada kejadian di Kanjuruhan, Malang.

Pengamat Politik Ray Rangkuti (Bidik layar)
Pengamat Politik Ray Rangkuti (Bidik layar)

"Kedua, seperti kita ketahui muncul PDIP yang berusara keras kepada NasDem, tentu ada kaitannya dengan pak Jokowi, karena kita tahu dua hari atau tiga hari setelah deklarasi itu pak Jokowi bertemu dengan ibu Mega, dan nyata-nyata pak Hasto menyebut pertemuan itu ya memang membicarakan masalah kebangsaan," ungkapnya.

"Itu artinya sudah ada komunikasi pak Jokowi dengan PDIP atau PDIP bersikap lebih tegas terhadap apa yang dilakukan NasDem terkait dengam deklarasi pencapresan Anies Baswedan," sambungnya.

Kemudian yang ketiga, menurut Ray, Jokowi membuka wacana soal perombalan kabinet atau reshuffle. Menurutnya, tak lama dari momentum pendeklarasian Anies, Jokowi sempat menanggapi pertanyaan wartawan soal reshuffle.

Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo
Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo

"Keempat yaitu pidatonya pak Jokowi di acara HUT Golkar itu 'Jangan buru buru umumkam capres'," tuturnya.

Sementara yang terakhir, Ray menilai faktor viralnya video yang memperlihatkan gestur Jokowi enggan memeluk Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di acara HUT Golkar ke-58 juga jadi salah satu alasannya.

Baca Juga: Banyak Petinggi Polri Dapat Jabatan Strategis di Pemerintahan Jokowi, Pengamat: Bisa Jadi Alat Pertahanan Kekuasaan

"Saya kira cukup lima bahasa tubuh dan bahasa lisan situasi dari pak Jokowi menandakan bahwa situasi batin pak Jokowi dalam kondisi yang betul-betul merasa terpukul deklarasi oleh NasDem," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI